KOMPAS.com - Meski kasus positif Covid-19 di Indonesia melandai, namun masyarakat tetap harus waspada.
Saat beraktivitas di luar rumah tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah penularan Covid-19.
Health Educator dan Satgas Covid-19 FIK Universitas Semarang (Unnes) RR Sri Ratna Rahayu menyampaikan, adanya fenomena lonjakan kasus Covid-19 setelah cuti libur hari besar.
Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 terjadi sebagai akibat dari tidak jalannya protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Selain itu kebijakan pelonggaran kegiatan masyarakat yang tidak disikapi dengan bijaksana.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 7 Jurusan Sepi Peminat dengan Peluang Kerja Besar
Sri Ratna Rahayu menekankan, mahasiswa merupakan sivitas akademika yang juga merupakan bagian dari masyarakat. Sehingga upaya pencegahan Covid-19 gelombang ketiga juga menjadi tanggung jawab bersama.
"Harapannya pandemi stop, jadi endemi", kata Sri Ratna Rahayu pada acara kuliah pakar yang mengusung tema 'Waspada Covid-19 Gelombang 3, Tangkal Infodemi Covid-19' seperti dikutip dari laman Unnes, Senin (8/11/2021).
Acara yang diadakan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes ini juga menghadirkan Epidemiologist dari prodi Kesehatan Masyarakat Unnes Lukman Fauzi.
Lukman Fauzi menjelaskan, ancaman gelombang 3 Covid-19 ini diiringi dengan masifnya infodemi atau berita menyesatkan yang tersebar di lingkungan digital maupun fisik.
Baca juga: Asah Kreativitas dengan Melukis di Media Kaca Bersama Ratu Adina
Menurutnya, fenomena infodemi Covid-19 berkaitan dengan mis-informasi, dis-informasi, dan mal-informasi yang tidak ditekan penyebarannya. Hal ini justru akan memberikan dampak yang lebih besar daripada pandemi Covid-19 itu sendiri.
"Salah satu fenomena infodemi yang sering terjadi adalah informasi salah yang dibagikan di grup keluarga," beber Lukman.
Lukman menambahkan, hal yang paling tepat untuk menyikapi permasalahan ini yaitu dengan edukasi secara terus-menerus. Walaupun pengalaman terinfeksi Covid-19 seringkali juga dinilai ampuh dalam membuat seseorang percaya adanya Covid-19. Namun terpapar Covid-19 tentu menjadi sesuatu yang tidak diinginkan siapapun.
Baca juga: PT Riung Mitra Lestari Buka Lowongan Kerja Lulusan S1/D4, Ayo Daftar
Narasumber terakhir dalam acara tersebut yakni Health Promotor di Puskesmas Pegandan Kota Semarang Merny Mutiara. Dia mengungkapkan, kondisi lapangan terkait testing, tracing, dan treatment (3T).
Serta edukasi protokol kesehatan Covid-19 yang dilakukan sebagai seorang health promotor di Puskesmas Pegandan Kota Semarang.
Merny menekankan, menggencarkan vaksinasi merupakan agenda yang sedang dilaksanakan secara terus menerus sebagai upaya untuk mencegah ancaman gelombang ketiga Covid-19.
Selain itu, Merny juga berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi ketika berhadapan dengan masyarakat. Apalagi masih ada masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19.
Baca juga: Mahasiswa, Ini 6 Tingkat Kemampuan Bahasa Inggris, Kamu di Level Mana?
Masyarakat perlu waspada akan ancaman terjadinya gelombang ketiga Covid-19 apalagi di tengah infodemi Covid-19 yang merajalela.
"Think before share it menjadi kalimat yang tepat yang harus dilakukan masyarakat selain tetap perketat protokol pencegahan Covid-19," tegas Merny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.