KOMPAS.com - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Departemen Manajemen Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membantu pengrajin anyaman bambu melalui inovasi produk peralatan dapur.
Hal ini sebagai upaya pengembangan bagi industri anyaman bambu agar dapat bertahan di kondisi ekonomi digital saat ini. Karenanya, tim KKN tersebut membantu pengrajin anyaman Dusun Patuk, Jombang.
Adapun tim yang bernamakan KKN Bambooana ini melakukan pengabdian dan pemberdayaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) produk anyaman milik Budi.
Baca juga: Keren, Mahasiswa ITS Gagas Robot Penghancur Sampah di Laut
Dalam menjalankan usahanya, Budi mengajak tetangga sekitar untuk ikut serta dalam proses pembuatan produk anyaman.
Salah satu anggota dari KKN Bambooana, Nada Salsabilah, mengungkapkan bahwa dalam rangka membantu produktivitas UKM produk anyaman tersebut dilakukan kegiatan KKN dengan pendekatan social entrepreneurship era digital melalui edukasi dan transfer teknologi.
"KKN yang mulai dilaksanakan sejak Mei 2021 ini fokus pada edukasi tentang sistem manajemen bisnis dan pemasaran di era digital yang dibutuhkan oleh sebuah UKM," ujarnya seperti dikutip dari laman ITS, Jumat (7/1/2022).
Selain itu, tim KKN Bambooana juga melaksanakan kegiatan untuk meningkatan potensi produk kreatif anyaman bambu. Inovasi yang diusulkan tim KKN Bambooana berupa produk kitchenware atau peralatan masak dapur.
Ide ini muncul atas pertimbangan untuk mendukung gerakan zero waste atau bebas sampah dan juga Sustainable Development Goals (SDGs) nomor delapan, yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Mahasiswa UMY Inovasi Limbah Kulit Bawang Jadi Sabun Herbal
Produk kitchenware yang dibuat berupa:
1. tudung saji
2. nampan
3. tempat buah
4. rantang
5. tatakan
Produk tersebut dipilih sebab dinilai lebih modern dan sesuai dengan selera pasar saat ini.