"Tentunya kami tidak hanya fokus pada pengembangan produk saja, tetapi juga dampak yang dapat diterima oleh para pengrajin," ungkap mahasiswi asal Departemen Manajemen Bisnis ITS tersebut.
Ternyata, kegiatan ini mendapatkan respon baik dari para pengrajin anyaman bambu. Kini, produk yang dihasilkan lebih sesuai dengan selera pasar modern.
Sehingga diharapkan banyak diminati masyarakat dan tidak kalah dengan produk hasil pabrik. "Pemasaran produk sudah dilakukan secara digital dan sistem manajemennya lebih rapi," imbuh Nada.
Sebagai rencana lanjutan, tim KKN Bambooana telah melakukan diskusi terkait rebranding Dusun Patuk Jombang.
Baca juga: Dosen dan Mahasiswa ITS Inovasi Penjernih Limbah Kain Tenun
Dengan adanya kegiatan semacam ini, tentu diharapkan dapat memperluas jangkauan pemasaran produk industri di Dusun Patuk utamanya kerajinan anyaman bambu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.