Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UM Surabaya Sebut 6 Zat Berbahaya Ini Banyak di Makanan Kemasan

Kompas.com - 01/04/2022, 14:01 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan kemasan dan hidangan cepat saji, kebanyakan menambahkan berbagai zat tambahan (zat aditif) untuk meningkatkan cita rasa serta kualitas tampilan, agar lebih menarik sekaligus memperpanjang masa simpannya.

Makanan seperti ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat, khususnya anak-anak. Pasalnya, makanan itu memiliki kemasan yang menarik.

Baca juga: Sosok Sheinna, Lulusan Terbaik ITS dengan IPK 3,99

Di balik rasa yang enak, tahan lama, warna yang menarik, apakah zat-zat dalam makanan cepat saji tidak mengandung bahan berbahaya?

Untuk mengulas hal itu, Pakar Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Siti Mardiyah angkat suara.

Mardiyah menjelaskan, zat tambahan pada makan kemasan dinamakan dengan Bahan Tambahan Pangan (BTP).

Penambahan BTP yang boleh digunakan dalam makanan diatur dalam Permenkes No. 033 Tahun 2012 atau PerKaBPOM No. 11 tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan.

"Ada sekitar 26 jenis bahan tambahan makanan yang diatur dalam kedua peraturan tersebut. Bahan yang dilarang digunakan pada pangan meliputi boraks atau asam borat, asam salisilat dan garamnya, dietil pirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, serta formalin," urai Mardiyah dilansir dari lanan UM Surabaya.

Mardiyah menyebut ada beberapa jenis BTP yang sering digunakan dalam makanan kemasan jajanan anak yang perlu diwaspadai saat dikonsumsi. Berikut daftaranya.

1. MSG

Monosodium Glutamat (MSG) banyak orang menyebut seperti mecin. Yakni, bahan makanan untuk membuat rasanya lebih kuat dan gurih.

Hal itu menjadikan anak-anak suka.

Selain di makanan kemasan anak, MSG juga biasa ditemukan di produk mi instan.

Baca juga: Pertamax Resmi Naik, Ini Dampaknya Menurut Pakar Ekonomi Unair

Dia menjelaskan, beberapa penelitian menjelaskan mecin bisa menyebabkan masalah pada saraf dan kerja otak.

Kebanyakan makan mecin bisa menyebabkan sakit kepala dan mual-mual, sebagai gejala chinese restaurant syndrome.

2. Zat pewarna

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau