Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peralatan Manusia Purba dari Pacitan hingga Flores

Kompas.com - 01/11/2022, 09:14 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Teknologi yang ada sekarang tentu tak ada di zaman manusia purba. Bahkan peralatan manusia purba juga masih sangat sederhana karena menggunakan bahan dari alam.

Bagi siswa yang masih sekolah dan sedang belajar tentang manusia purba, maka berikut ini informasi yang dirangkum dari laman Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kemendikbud Ristek.

Di Indonesia sendiri, nenek moyang manusia Indonesia diperkirakan hidup 1,5 juta tahun yang lalu di pulau Jawa yang bermigrasi dari benua Afrika.

Tentunya, perjalanan manusia purba ini tidak singkat, tetapi melalui proses panjang dari generasi ke generasi hingga menghuni serangkaian pulau di selatan kepulauan Indonesia dari Jawa hingga ke Flores.

Baca juga: Siswa, Yuk Mengenal 5 Klaster di Situs Manusia Purba Sangiran

Sedangkan terkait teknologi, tentu menjadi salah satu unsur budaya manusia yang memegang peran penting dalam proses evolusi manusia.

Berkat teknologi, manusia mampu berkompetisi dengan makhluk lain dan berhasil mengatasi seleksi alam. Bahkan melalui teknologi, manusia kemudian mampu menguasai alam.

Manusia purba Indonesia meninggalkan beberapa bukti teknologi berupa artefak alat-alat batu sederhana, seperti bola batu, alat-alat serpih (fakes), kapak pembelah (cleaver), serut (scraper) serta kapak batu.

Sejumlah perkakas batu yang telah diidentifikasi oleh para arkeolog sebagai karya manusia purba, ditemukan antara lain di Pacitan, Sangiran, Ngandong (Jawa Tengah) kemudian di luar Jawa yaitu Cabengge (Sulawesi Selatan), dan daratan Flores Tengah dan Barat.

Sesungguhnya situs-situs paleolitik di Indonesia sudah cukup banyak ditemukan, namun yang akan dibahas meliputi wilayah Pacitan, Sangiran dan Ngandong di Jawa, Sulawesi hingga Flores.

Peralatan manusia purba dari berbagai daerah

1. Alat batu purba dari Pacitan

Menurut para peneliti terdahulu, perkakas batu yang ditemukan di Pacitan berasal dari lembah Baksoko yang telah mengalami pengikisan. Ditemukan pada lapisan teras sungai yang terletak pada ketinggian sekitar 15-20 m di atas aliran sungai yang telah diendapkan dan dasar aliran sungai sekarang.

Alat-alat batu itu dibuat menggunakan bahan dari batuan tufa kersikan (silicified tuff), batugamping kersikan (silicified limestone), dan fosil kayu.

Baca juga: Manusia Purba di Indonesia, Siswa Yuk Belajar

Pada umumnya temuan itu terdiri dari kapak genggam, serut berpunggung tinggi dan bersudut tajaman tinggi, dan sejumlah alat serpih berukuran besar.

2. Alat batu serpih Sangiran

Sedangkan penelitian Koenigswald pada tahun 1934 di Kubah Sangiran menyebutkan adanya sejumlah temuan alat serpih dan batu jasper dan kalsedon yang telah mengalami pembulatan dan berkerak (patina).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau