Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gema Natal, Belajar Menabur Kebaikan dan Cinta kepada Sesama

Kompas.com - 29/12/2022, 20:00 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pemberian kado dan hadiah saat perayaan Natal tiba merupakan salah satu tradisi dari berbagai negara. Hal tersebut biasanya diberikan oleh sanak keluarga, teman komuitas, dan kelompok organisasi lainnya. Momen ini juga merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh keluarga umat Kristiani.

Sr. Andre: Hadiah Natal merupakan lambang kerelaan berbagi

Pendiri Yayasan Sinar Pelangi (YSP) Pondok Gede, Sr. Andre Lemmers FCJM merupakan salah satu misionaris dari Belanda yang tetap memelihara tradisi pemberian hadiah Natal ini.

Perempuan yang disapa Sr. Andre ini tidak pernah meninggalkan Natal tanpa memberi kado dan hadiah kepada karyawan dan anak-anak Panti Yayasan Sinar Pelangi setiap tahunnya.

Selain baju Natal yang cantik dan makanan malam Natal yang enak-enak, penolong bibir sumbing tersebut juga berupaya menyenangkan anak-anak Panti dan karyawan/ti dengan bingkisan Natal dua bahkan lebih bingkisan kepada setiap orang.

Baca juga: Hari Ayah: Kado Terbaik Dari Ayah untuk Anak

“Kita sangat bersyukur karena begitu banyak orang baik yang memperhatikan kita. Selalu saja ada donatur yang membagikan rezekinya kepada kita," urai Sr. Andre kepada Kompas.com pada saat perayaan Natal di Wisma Panti YSP, Senin (26/12/2022.

Adapun orang-orang yang menerima hadiah bukan hanya umat Kristiani, tetapi dari berbagai agama dan suku. Semua orang yang ada di YSP diberikan kado Natal karena cinta tidak memandang agama dan perbedaan.

Meski demikian, Sr. Andre menekankan agar anak-anak Panti tetap rendah hati dan semakin mencintai satu sama lain.

“Kado dan hadiah yang kita terima tanda cinta dan kasih sayang dari para donatur. Oleh karena itu, kita harus tetap rendah hati dan mendoakan mereka agar kita semua terberkati,” beber Sr. Andre.

Baca juga: Mau Jadi Penulis Buku? Ini Cara Mengirim Naskah ke Penerbit Gramedia

Anak-anak mendapat hadiah NatalKompas.com/Angela Siallagan Anak-anak mendapat hadiah Natal

Selain hadiah Natal yang diberikan, ada juga tradisi Advent Angel. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahunnya satu bulan sebelum Natal tiba. Ini merupakan tradisi untuk saling memperhatikan dan mendoakan selama satu bulan (masa Adven) di lingkungan Panti YSP.

Penyelenggaraan Advent Angel ini diawali dengan pengambilan nama salah seorang teman secara acak tepat pada awal Desember.

Setiap orang akan mendapat satu nama temannya untuk didoakan dan diperhatikan selama satu bulan, sehingga dia disebut “Malaikat Pelindung.”

Namun, malaikat pelindung tersebut harus merahasiakan nama “Anak Pelindungnya” atau orang yang dia doakan dan perhatikan.

Ketika malam Natal tiba, Malaikat Pelindung akan memberi hadiah Natal kepada anak pelindungnya sebagai tanda cinta dan kasih sayang.

Baca juga: Tips Libur Natal dan Tahun Baru Tak Harus Mahal ala Dosen Unair

Pimpinan bagian Management YSP, Sr. Atanasia Manihuruk FCJM mengatakan kepada anak-anak Panti supaya Natal tidak terjadi hanya satu hari saja.

Keceriaan anak-anak Panti Perempuan setelah menerima hadiah NatalKompas.com/Angela Siallagan Keceriaan anak-anak Panti Perempuan setelah menerima hadiah Natal

“Kebiasaan saling mendoakan dan memperhatikan hendaknya tertanam dalam diri adik-adik semua, misalnya dalam hal saling mengingatkan untuk belajar tekun dan bekerja dengan baik,” ujarnya.

Sr. Atanasia sendiri berharap agar anak-anak Panti yang berjumlah sekitar 50 orang tetap memupuk rasa persaudaraan karena mereka berasal dari berbagai penjuru, mulai dari Papua sampai Sumatera.

Mereka juga dihimpun dari keberagaman agama, suku, dan budaya sehingga harus mampu saling menerima perbedaan.

Baca juga: 20 Quotes Natal 2022 Penuh Makna untuk Keluarga dan Kerabat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com