Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini

Kompas.com - 27/12/2022, 18:33 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pengasuhan bagi anak sejak usia dini perlu dilakukan oleh orangtua secara optimal. Hal tersebut menjadi langkah awal dalam pembentukan karakter positif dan pengembangan diri anak secara utuh, termasuk sisi emosional dan mentalnya.

Pendidik Rumah Main Cikal Surabaya, Kanaya Bella Safitri berpendapat bahwa orang tua perlu memiliki kesadaran penuh untuk mengenali dan memahami perkembangan emosi anak terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.

Lebih lanjut, Kanaya mengatakan dalam hal pengasuhan anak usia dini dari sisi emosional dan mental anak tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti perkembangan emosi anak, faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan emosi anak, dan fase perkembangan emosi anak.

Baca juga: 6 Fungsi Pendidikan Pancasila bagi Anak Usia Dini

Untuk membantu para orangtua, Kanaya memaparkan bagaimana cara mengoptimalkan perkembangan anak usia dini, seperti disampaikan kepada Kompas.com dalam keterangan resmi.

3 Hal yang penting dilakukan orangtua untuk anak usia dini

1. Mengenali dan memahami perkembangan emosi anak

Kanaya mengatakan kepekaan orangtua untuk memahami secara penuh perkembangan emosi anak dan melakukan pendampingan dalam pengenalan emosi dan pengelolaannya di keseharian akan memberikan banyak dampak positif pada anak, termasuk mencegah timbulnya tindakan destruktif yang disebabkan oleh ketidakmampuan pengelolaan emosi.

Gangguan kesehatan mental yang terjadi pada anak dapat terjadi karena adanya ketidaksiapan anak untuk dalam menyikapi kondisi lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran orangtua dalam memahami perkembangan emosi anak sejak usia dini.

Baca juga: Pahami Proses Belajar Anak Usia Dini lewat Pendidikan Prasekolah

“Tentu, hal tersebut perlu lebih diperhatikan. Kenapa? Karena perasaan-perasaan negatif yang anak-anak rasakan tanpa pendampingan, seperti kecewa, marah, malu, dapat mengarah pada tindakan destruktif anak yang bersumber pada ketidakmampuan anak dalam mengelola dan mengenali emosi,” jelas Kanaya.

Rumah Main Cikal menghadirkan pendampingan anak usia dini secara personalisasi. Dok. Rumah Main Cikal Rumah Main Cikal menghadirkan pendampingan anak usia dini secara personalisasi.

2. Memahami faktor yang memengaruhi perkembangan anak usia dini

Orangtua juga perlu memahami faktor-faktor mendasar yang dapat memengaruhi perkembangan anak sejak usia dini seperti faktor ekonomi, biologis, pola asuh, dan juga lingkungan.

“Ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi anak usia dini, bisa beberapa contohnya seperti faktor ekonomi, biologis, pola asuh, dan lingkungan,” urai Kanaya.

Lingkungan dan pola asuh tersebut menjadi salah satu faktor yang harus dikendalikan penuh oleh orangtua untuk dapat mengontrol lingkungan mana yang mau dipijak anak di stage awal kehidupan mereka dan pola asuh bagaimana yang ingin kita terapkan kepada mereka.

Baca juga: 7 Cara Kenalkan Literasi kepada Anak Usia Dini Sesuai Tahap Perkembangan

3. Mengetahui fase perkembangan emosi anak usia dini

Orangtua juga perlu memahami tahapan perkembangan emosi anaknya sejak usia dini.

Lima tahun pertama anak merupakan fase Golden Ages atau masa emas untuk perkembangan anak, sehingga penting bagi orangtua untuk dapat hadir dan berkelanjutan melakukan pendampingan dan eksplorasi sekitar, termasuk mengenalkan emosi pada anak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau