Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Membuat Pupuk Organik, Info Ditjen Vokasi

Kompas.com - 21/09/2023, 06:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tanah yang subur tentu bisa ditanami berbagai macam tanaman. Maka, tanah tersebut juga harus diberi pupuk organik.

Jika tanah subur, maka hasil pertanian juga akan baik dan sehat. Tapi, bagaimana cara membuat pupuk organik?

Dilansir dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Rabu (20/9/2023), kotoran hewan bias dimanfaatkan untuk menjadi pupuk.

Akan tetapi, apakah kamu tahu bagaimana membuat pupuk organik dari kotoran hewan dengan komposisi yang tepat?

Baca juga: Dosen Polsri: Ini 5 Bahan Sederhana yang Bisa Jadi Pupuk Cair Organik

guru Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura SMKN 1 Nawangan Pacitan, Jawa Timur, Didik Sutopo memberikan info cara membuat pupuk organik dari kotoran hewan.

Cara membuat pupuk organik

1. Bahan baku yang tepat harus disiapkan

Adapun cara membuat pupuk organik dari kotoran hewan adalah memilih bahan baku yang tepat. Beberapa kotoran hewan yang paling umum digunakan adalah kotoran sapi, kambing, kuda, ayam, dan kelinci.

Pastikan kotoran yang kamu pilih tidak mengandung bahan kimia atau obat-obatan yang dapat merusak tanaman. SMKN 1 Nawangan sendiri menggunakan kotoran kambing untuk membuat pupuk organik.

2. Adanya pencampuran bahan lain

Berikutnya ialah kotoran hewan yang sudah disiapkan, dapat dicampurkan dengan sekam padi dan ditaburi kapur pertanian.

Sekam padi bermanfaat untuk menambah porous pupuk dan jika ada sebaiknya menggunakan sekam padi yang sudah lapuk. Sementara kapur pertanian fungsinya untuk meningkatkan pH tanah.

Baca juga: Dosen UMM Inovasi Pupuk untuk Atasi Lahan Kering

3. Lakukan fermentasi

Bukan pupuk organik namanya jika tidak dengan fermentasi. Bahan-bahan yang sudah dicampurkan disemprot dulu dengan formula fermentasi lalu masukan ke dalam bak penampungan dan biarkan mengalami proses fermentasi alami.

 

Fermentasi dapat dilakukan minimal dua minggu sampai satu bulan. Kamu juga dapat membukanya di dua minggu pertama dan mengaduknya terlebih dahulu lalu ditutup kembali sampai satu bulan.

4. Pengeringan dan pengayakan

Usai kurang lebih satu bulan difermentasi, selanjutnya pupuk dikeluarkan dari bak penampungan lalu dikeringkan.

Setelah itu, pupuk digiling terlebih dahulu menggunakan chooper (penggiling) agar nutrisi yang terkandung di dalamnya merata. Lalu, pupuk dapat diayak.

5. Proses pengemasan

Jika sudah dilakukan proses pengayakan, bulir-bulir pupuk organik dapat langsung digunakan. Jika untuk kebutuhan penjualan, maka pupuk siap untuk dikemas.

Penting untuk memiliki kemasan yang menarik. Kemasan yang profesional dan informasi yang jelas tentang manfaat pupuk organik akan membantu menarik pelanggan potensial.

Hal itu jika pupuk organik tersebut ingin dijual. Maka kemasan yang menarik berikut informasi yang jelas akan sangat membantu.

Tentunya membuat pupuk organik dari kotoran hewan adalah cara yang ramah lingkungan dan ekonomis untuk meningkatkan hasil pertanian. Bahkan, pupuk organik pun bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

Baca juga: 9 Cara Membuat Pupuk Organik Cair ala Mahasiswa UAD

Dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa merawat perkebunan dan pertanianmu, serta menambah pundi-pundi rupiah dari jualan pupuk organik (jika ingin dijual/dipasarkan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com