Balitbang: Masuk Percetakan Naskah UN Ketat, seperti Mau Masuk Pesawat!

Kompas.com - 15/03/2014, 10:43 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang Kemendikbud) Furqon menjamin pengamanan pabrik percetakan soal ujian nasional (UN) sangat ketat. Furqon mengaku, saat menggelar inspeksi mendadak ke percetakan itu ia seolah masuk ke dalam bandara sebelum akhirnya diizinkan masuk pesawat.

"Masuk ke percetakan lebih ketat daripada masuk bank, semacam mau masuk pesawat," katanya di kantor Kemendikbud, Jumat (14/3/2014).

Dia menuturkan, setiap orang yang hendak masuk ke pabrik percetakan harus digeledah. Tak peduli pejabat kementerian, wakil menteri, atau seorang menteri sekalipun tetap diperiksa.

Segala peralatan bawaan pengunjung mulai telepon genggam, dompet, dan jaket akan disimpan di ruangan khusus untuk pengunjung percetakan. Pengunjung perempuan akan digeledah oleh satpam perempuan, begitu juga pengunjung laki-laki akan diperiksa oleh satpam laki-laki.

"Semua digeledah, sampai sepatu dan kaus kaki," kata Furqon.

"Saya gembira mereka semua memenuhi harapan kita. Karena siapapun yang datang, Wamen pun sewaktu ke sana diperiksa," tambahnya.

Pada kunjungan ke percetakan, lanjut Furqon, ia sempat mengecek naskah soal UN. Mulai kejelasan tulisan sampai ketebalan kertas, dicek sesuai peraturan atau tidak. Adapun pengaturan mengenai kertas naskah soal menggunakan HVS 80 gram, cover lembar jawaban menggunakan HVS 100 gram.

Selain pemeriksaan sewaktu masuk ke dalam percetakan, pemeriksaan juga dilakukan ketika hendak keluar. Termasuk sampah-sampah yang ditinggalkan pengunjung, harus dibawa keluar.

Furqon mengatakan, dalam pencetakan naskah UN 2014 terdapat 5 percetakan yang diberi mandat. Kelima percetakan itu merupakan pemenang lelang yang digelar Kemendikbud. Kelimanya berlokasi di Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Sidoarjo. Mereka akan mendistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia yang dibagi menjadi delapan regional. Delapan regional tersebut meliputi:

- Regional I Sumatera Utara, Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat.
- Regional II Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu.
- Regional III DKI, Banten, Kalbar, Jambi, Kalimantan Tengah, Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku
- Regional IV Jawa Barat.
- Regional V Jawa Tengah dan Yogyakarta.
- Regional VI Jawa Timur Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
- Regional VII Bali, NTT dan NTB.
- Regional VIII Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau