Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bahasa Daerah Terdengar Asing di Telinga

Kompas.com - 27/10/2009, 03:05 WIB

Bahkan, ia juga menilai, peran media massa harus diperhatikan dalam masalah ini. Karena, dari hasil penelitian yang ia lakukan di beberapa daerah di luar Jawa, ketika meraih gelar S-2, ternyata banyak kosakata dari daerah yang masuk ke dalam bahasa jurnalistik.

Ia khawatir, hal itu juga dapat merusak tatanan bahasa yang sudah ada, sebab, peran media juga sangat penting untuk tetap melestarikan bahasa, baik bahasa daerah maupun Indonesia.

Beberapa keluarga mengaku, menerapkan penggunaan bahasa untuk mendidik anak-anaknya tata krama. Namun, ada juga beberapa keluarga yang memang membiarkan mereka untuk berkomunikasi dengan caranya sendiri.

Seperti yang diungkapkan oleh Yuli (23), warga Kelurahan Banjaran, Kota Kediri. Ia mengaku, tidak pernah dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk menggunakan bahasa daerah halus dalam komunikasi sehari-hari.

"Kadangkala, saya biasa ’boso’ (menggunakan Bahasa Jawa halus) kepada orang tua, juga kadang tidak. Tetapi, kepada orang lain, saya pasti ’boso’, walaupun tidak halus," ujarnya.

Ia merasa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah itu, lebih halus dan lebih dekat ketimbang bahasa lainnya. Selain merupakan bahasa daerah, beberapa orang juga lebih mudah diajak berkomunikasi ketimbang bahasa lain.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Lisa (24). Ia bahkan mengaku, kepada orang tua tidak menggunakan Bahasa Jawa halus, melainkan "ngoko" atau biasa. Ia merasa lebih santai, ketimbang harus "boso" kepada orang tua.

"Saya sejak kecil tidak pernah diajarkan untuk ’boso’ kepada orang tua, rasanya aneh jika hal itu dilakukan," kata Lisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com