Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Siluet", Pesan Gabrielle untuk Para Pemimpin Bangsa

Kompas.com - 20/11/2009, 11:54 WIB

Anak tersebut langsung pergi dari hadapan Panji. Dan serta-merta, Panji memberhentikan langkahnya. "Siapa namamu, Nak?" tanya Panji. 

"Saya Adi," jawab anak itu.

Panji langsung mengeluarkan uang dari dalam dompetnya dan memberikannya pada Adi. 

Adi ternyata menolak. Ya, walaupun sudah dipaksa oleh Panji sekalipun, anak itu tetap menolaknya. Akhirnya, Panji hanya bisa mengucapkan terima kasih.

"Tadi paman hampir saja kehilangan dompet, namun ada seorang anak yang mengembalikan dompet ini. Kau, kenal Adi?" tanya Panji pada Raka. 

"Ya, dia teman baikku, Paman. Dia memang sangat jujur, mungkin karena cita-citanya ingin menjadi Presiden yang jujur dan adil," ujar Raka.

Melalui percakapan tadi, Panji menyadari sesuatu yang akan menjadi jawaban akan pertanyaannya. Dia merenungkan setiap kejadian dari hari ke hari dan semakin menemukan banyak pelajaran.

Sebuah Hikmah

Malam itu, adalah malam terakhir Panji berada di tengah penduduk Desa Sukoharjo. Pak Joko mempersiapkan acara perpisahan untuknya, yaitu dengan menggelar acara makan malam bersama seluruh penduduk desa. Sepertinya, kebersamaan mereka sangat membekas di hati Panji.

Di akhir acara, Pak Joko memberikan kenang-kenangan berupa papan nama yang berukirkan namanya. Mereka berharap, dengan benda itu Panji dapat mengenang mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com