Masih ingat pastinya pepatah lama ini. Langkah besar dimulai dari langkah kecil. Sementara, langkah seribu dimulai dari langkah pertama.
Menarik kalau pada akhirnya makin banyak kalangan membumikan kepedulian dari langkah tersebut. Menurut Sinta Kaniawati kemudian, pihaknya, Unilever Indonesia, pun melakukan hal sama melalui Yayasan Unilever Indonesia (YUI). Awalnya pada 2001. YUI pada tahun itu melaksanakan Green and Clean yang bertujuan mengajak masyarakat menjaga lingkungan melalui manajemen sampah dan penghijauan. "Dimulai dari kegiatan sehari-hari di lingkungan terdekat," katanya.
Sampai dengan sekarang, faktanya, program ini sudah terlaksana di tujuh kota besar yakni Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Medan, Bandung, Makassar, dan Banjarmasin. Ada sepuluh rukun warga (RW) di Jakarta dan Surabaya yang sudah mendirikan koperasi bank sampah.
Kemudian, kini, sudah ada 92.000 kader lingkungan dan fasilitator di seluruh Indonesia meliputi Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Yogyakarta, dan Makassar.
Selanjutnya, dari Green and Clean, dibuat pula program turunan yakni Green School dan Green Office. Sasarannya adalah kawasan sekolah dan perkantoran. Mereka yang ada di kawasan dimaksud diajak aktif menjaga lingkungan lewat penghijauan, penghematan penggunaan sumber daya alam, dan pendaurulangan sampah.
Nyatanya, plastik menjadi masalah besar di kemudian hari lantaran menjadi bahan yang sulit diuraikan oleh alam. Sementara, mesti diakui, banyak perusahaan consumer goods masih sangat tergantung pada plastik sebagai kemasan produk.
Terkait dengan pertimbangan macam itu, Green and Clean ambil bagian dalam pemanfaatan limbah plastik. Nama programnya adalah Trashion atau kependekan dari trash fashion.
Sekarang, sudah ada 54 sentra usaha kecil menengah (UKM) Trashion meliputi Surabaya (10 sentra), Makassar (13), Yogyakarta (10), dan Jakarta (21). Anggotanya sudah berada di kisaran 550 orang. Pada 2010, Bandung dan Medan menjadi perluasan sentra UKM tersebut. Mayoritas yang berperan serta dalam program ini adalah para ibu rumah tangga.
Jika dihitung, jumlah sampah plastik yang diterima per bulan rata-rata mencapai satu ton. Kapasitas produksi total mencapai 23.000 item.
Agar produk-produk Trashion menjangkau lebih luas lapisan masyarakat, diselenggarakan promosi penjualan yang melibatkan pusat-pusat perbelanjaan besar. Pergelaran Trashion Bazar di beberapa lokasi di kota-kota besar Indonesia dijadikan program kreativitas membuat bahan-bahan plastik untuk busana dan aksesori.