Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Berharga dari Magang

Kompas.com - 23/11/2010, 04:25 WIB

Sejauh ini lamaran magang yang masuk paling banyak berasal dari kampus di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang, sedangkan dari luar Jawa sangat jarang. Selain ditempatkan di kantor pusat di Jakarta, mahasiswa magang juga ditempatkan di Surabaya.

Berbeda dengan kondisi di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, di kota seperti Yogyakarta kesempatan magang belum terbuka lebar. Mahasiswa yang ingin magang harus meninggalkan Yogyakarta hingga ke luar Pulau Jawa. Misalnya, mahasiswa jurusan pertambangan magang di perusahaan tambang yang umumnya berlokasi di luar Jawa.

Tak heran sebagian mahasiswa di Yogyakarta memilih menjadi pekerja lepas atau sibuk di organisasi kampus. Tanpa dorongan dari kampus yang mewajibkan mahasiswa untuk magang, inisiatif magang dari mahasiswa masih rendah.

Uang saku

Claudia Von Nasution, mahasiswa Jurusan Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, adalah salah seorang yang gemar magang sejak SMA. Claudia yang menggemari dunia jurnalistik ini magang di majalah Change sebagai kontributor.

”Aku magang karena ingin mendapat pengalaman. Mencoba bekerja di bidang yang aku pengin,” katanya. Magang bagi Claudia juga bermanfaat untuk menambah daftar riwayat hidup dan jejaring.

Johannes Raindy, mahasiswa Universitas Paramadina, Jakarta, yang pernah magang di bagian komunikasi-pemasaran Kompas, mengatakan, pengalaman bekerja itu bermanfaat. Klasik memang. Dia memilih magang sebagai kegiatan di luar waktu kuliah karena merasa tak cocok berorganisasi di kampus.

Selama magang, dia belajar segala hal terkait komunikasi-pemasaran, mulai surat-menyurat, berbicara formal dengan atasan, sampai etika yang berlaku di perusahaan.

”Hal-hal semacam ini tidak aku dapat di kuliah,” katanya.

Berkat magang yang dia jalani, Raindy jadi paham rasanya bekerja. Salah satunya saat dikejar deadline. Dia merasakan betapa emosinya benar-benar dimainkan saat berhadapan dengan klien atau rekan kerja yang tak sejalan. Namun, dia senang karena bisa berkenalan dengan banyak orang, termasuk yang memiliki jabatan di beberapa perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com