Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Berharga dari Magang

Kompas.com - 23/11/2010, 04:25 WIB

Selama magang ia juga mendapat uang saku, tetapi Raindy mengatakan tak memikirkan alasan finansial saat magang karena konsep magang itu sebenarnya belajar. ”Paling-paling (uang itu habis) untuk transportasi,” katanya.

Meski menikmati kegiatan magang yang dijalani, tak urung dia kesulitan juga membagi waktu. Saat ada tugas kuliah, tak jarang ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Namun, Raindy berusaha menjalani keduanya sebaik mungkin. ”Strategiku, lakukan yang mendesak lebih dulu. Kalau bisa, mencicil apa yang bisa dikerjakan sebelum deadline,” katanya.

Dia berharap pengalamannya magang menjadi bekal berharga saat memasuki dunia kerja sesungguhnya. Apalagi persaingan dunia kerja kini sangat ketat. Perusahaan tak hanya melihat nilai kelulusan, tetapi juga nilai tambah kandidat. Tanpa nilai lebih itu, kesempatan masuk ke bursa kerja semakin kecil.

Edwina, alumnus Universitas Padjajaran, Bandung, adalah contoh mahasiswa yang menikmati buah manis dari pengalamannya magang di banyak tempat, seperti di majalah Hai dan TPI (kini MNC TV). Sebagai mahasiswa jurusan Jurnalistik, magang diwajibkan kampusnya dan menjadi mata kuliah jurusannya.

”Aku malah senang magang lama-lama. Biar pengalamanku banyak. Pengalaman yang aku dapat dari magang benar-benar tak bisa dihargai dengan uang. Ketemu banyak orang, bekerja sama dengan para senior, realitas deadline, sampai merasakan bagaimana bahagianya membaca tulisan sendiri naik cetak,” ujar Wina.

”Magang juga berarti membangun jejaring. Bisa tahu realitas kerja jurnalis, merasakan kehabisan uang, capek, liputan di akhir pekan, bahkan kerja sampai malam. Ini pengalaman hidup paling berharga,” tuturnya.

Berkat semangat dan prestasinya saat magang, setelah lulus dia dipercaya menjadi penulis lepas. Wina yang kini bekerja di sebuah surat kabar ekonomi nasional ini yakin, berkat daftar magangnya yang panjang itulah, ia mendapat panggilan wawancara dari sejumlah majalah remaja dan surat kabar nasional. Ini membuatnya tak repot mencari kerja. (DWI AS SETIANINGSIH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com