Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Pendidikan di Perbatasan

Kompas.com - 01/10/2011, 04:16 WIB

Di perbatasan Indonesia-Malaysia, ketimpangan tampak nyata. Warga Entikong punya seloroh, ”malaikat” baik hati belum mampir ke wilayah ini.

Kondisi warga Malaysia di perbatasan bertolak belakang dengan kondisi warga Indonesia. Di Malaysia, sekolah-sekolah dibangun dengan baik, terkadang dilengkapi asrama. Guru-guru yang dikirim adalah guru muda yang cakap mengajar.

Dalam pertemuan dengan guru-guru se-Indonesia yang berkemah di wilayah perbatasan pada penghujung 2010 terungkap di Desa Suruh Tembawang, Kabupaten Entikong, Kalimantan Barat (Kalbar), ada satu guru harus mengajar 111 siswa SD.

Desa itu berpenduduk 2.795 orang. Ada 963 orang buta huruf, tidak tamat SD (689), tamat SD (917), SLTP (113), SLTA (102), diploma (10), sarjana (1).

Budi Suri, guru SMPN 2 Suruh Tembawang, berkisah, 73 siswa di sekolah itu belajar teori teknologi informasi dan komunikasi. Namun, siswa tidak pernah melihat komputer. Aliran listrik pun belum dinikmati warga. Sekolah ini cuma punya satu peta Kalbar dan bola dunia.

Inilah wajah daerah perbatasan. Tak heran jika Indonesia seringkali diremehkan negara tetangga yang melesat maju.

Ubah paradigma

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam beberapa kesempatan mengunjungi daerah perbatasan. Komitmen menguatkan pendidikan di daerah perbatasan pun diucapkan. Secercah harapan untuk memperbaiki kondisi di daerah perbatasan mulai terlihat. Daerah perbatasan mulai diperlakukan sebagai halaman muka bangsa.

Penguatan pendidikan di daerah perbatasan dilakukan Kementerian Pendidikan Nasional dengan menegerikan sejumlah perguruan tinggi milik pemerintah daerah dan swasta sejak akhir 2010.

Hal itu dilakukan, antara lain, terhadap Universitas Musamus Merauke, Universitas Borneo di Tarakan, Kalimantan Timur, dan Universitas Bangka Belitung. Menyusul Universitas Maritim Raja Ali Haji di Kepulauan Riau.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com