Sering kali, karena tuntutan pekerjaan, orangtua harus sering berpindah kerja atau berpindah rumah sehingga memicu stres bagi anak-anak. Selain itu tuntutan ekonomi membuat anak ditinggalkan dalam jangka waktu lama di bawah asuhan orang lain.
”Belum lagi pengaruh media yang menayangkan kekerasan. Tanpa orangtua yang mendampingi, anak dengan mudah menyerap apa saja yang dilihat atau didengarnya,” kata Erna.
Institusi pendidikan pun turut berperan dalam memunculkan perilaku kekerasan. Padahal, kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap murid meninggalkan trauma. Untuk mencegah kekerasan terjadi, psikolog
Dalam kaitan tersebut, lanjut Seto, masyarakat perlu dibiasakan hidup tanpa kekerasan dalam kondisi dan hal apa pun.
Namun, Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas PA, menegaskan, adalah tugas pemerintah menciptakan kestabilan politik dan ekonomi. Tugas aparat menjamin aturan hukum ditegakkan. Dengan demikian, masyarakat dapat hidup dengan aman dan nyaman. ”Dalam kondisi hidup yang baik, kekerasan bisa dicegah,” kata Seto, mantan Ketua Umum Komnas PA.
Pemerintah, masyarakat, dan aparat, kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen Wahyu Djatmika, harus bersinergi untuk mencegah dan mengatasi kekerasan. Media massa diimbau untuk juga mengutamakan tema kekerasan terhadap anak sebagai isu pemberitaan.(BRO/NEL/FRO/WIN/ART)