Teman setanah air
Selama di Australia aku merasakan kuatnya ikatan persaudaraan dengan teman setanah air. Aku sangat terbantu dengan keluarga Indonesia yang bersedia dititipi anak-anakku ketika mendapat jadwal ujian malam, atau harus belajar di akhir minggu karena menghadapi ujian.
Aku sempat berbagi rumah dengan teman yang kini bagaikan kakak sendiri, yang selalu menyemangati ketika kadang-kadang semangatku jatuh. Dan, banyak lagi bantuan lainnya datang tanpa diduga.
Ya, kita memang hanya bisa berusaha dan berdoa. Tapi, di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Itulah yang benar-benar aku rasakan dan lakukan.
Akhirnya, aku menyelesaikan studi tepat waktu dan diwisuda sebagai Master of International and Development Economics with Merit. Saat ini, sudah 9 bulan kami kembali ke Indonesia, menikmati kemudahan dan juga menghadapi kesulitan hidup yang berbeda dengan pengalaman sebelumnya.
Aku bersyukur, selain gelar dan pengetahuan, aku merasa banyak sekali manfaat kudapat setelah 2 tahun sekolah di Australia. Aku belajar banyak mengenai cara membesarkan anak. Aku merasa lebih dekat dengan anak-anakku sendiri.
Bagiku, membawa anak-anak ikut menemani sekolah adalah satu pilihan berat. Tetapi, itu bukan berarti tidak mungkin. Semoga teman-teman yang sedang menjalani atau masih menimbang-nimbang dapat menyadari hal itu. Good luck, girls!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.