Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiapkan Generasi Perakit Pesawat

Kompas.com - 02/06/2012, 08:31 WIB

Awalnya keinginan merakit sendiri pesawat di SMK diragukan banyak pihak. Nyatanya, ini justru jadi pemicu bagi sekolah penerbangan untuk bisa menunjukkan kompetensinya.

Tedi menjelaskan, pemilihan pesawat Jabiru disesuaikan dengan perkembangan di dunia dari jenis logam aluminium ke komposit. Pesawat ini bersayap tetap sehingga faktor keamanan jauh lebih tinggi.

”Kalau pas terbang ada masalah, pesawat masih bisa melayang-layang,” ujar Tedi.

Selain itu, jumlah pesawat Jabiru di Indonesia juga cukup banyak. Federasi Aero Sport Seluruh Indonesia mencatat ada 13 unit. Hal ini memudahkan pihak sekolah untuk belajar dalam perakitan pesawat sejenis.

”Dengan empat penumpang, kami mau memberi kesempatan untuk mengajak siswa terbang. Ini supaya mereka mencintai kedirgantaraan,” lanjutnya.

Menurut Tedi, siswa punya kesempatan belajar pesawat yang sesungguhnya. Mereka bisa melihat pesawat yang dirakit berfungsi baik. ”Tinggal menunggu terbang saja,” ujarnya.

Sebelum merakit pesawat di sekolah, guru dan siswa berlatih di PT Dirgantara Indonesia (DI) Bandung. Lalu, proses perakitan dimulai di sekolah. Tim siswa yang dibentuk sekolah serta guru didampingi pegawai dari PT DI tiap kali perakitan.

Tim perakit pesawat Jabiru dibagi dua gelombang yang masing-masing melibatkan 10 siswa. Mereka bekerja seusai jam belajar, pukul 16.00-20.00.

Meskipun pesawat Jabiru sudah terakit sempurna, sekolah tetap menyiapkan generasi perakit berikutnya. Ada 11 siswa yang masuk ke tim ini.

Ignatius Slamet, Wakil Kepala SMKN 12 Bidang Hubungan Industri dan Masyarakat, mengatakan, generasi perakit Jabiru yang baru tetap disiapkan sekolah. Tujuannya untuk transfer ilmu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com