Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa yang Menggiurkan

Kompas.com - 11/09/2012, 03:51 WIB

Kemendikbud menyediakan empat jenis beasiswa bagi calon mahasiswa dan mahasiswa yang sudah kuliah. Jenisnya adalah Beasiswa Pendidikan Bagi Mahasiswa Berprestasi (Bidik Misi), Prestasi Akademik, Olimpiade Sains Internasional (OSI), dan beasiswa unggulan. Tiga jenis beasiswa dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendiknas, sedangkan beasiswa unggulan dikelola oleh kantor Sekretariat Jenderal Kemendiknas.

Beasiswa OSI khusus diberikan kepada siswa SMA yang pernah menjuarai olimpiade, baik di tingkat nasional maupun internasional. Iwan Setiawan, staf Ditjen Dikti Kemendiknas yang mengurusi beasiswa menyatakan, para juara olimpiade otomatis akan mendapat surat keterangan dari Direktorat Pendidikan SMA Ditjen Kemendiknas.

”Kami hanya menerima surat keterangan atau rekomendasi dari mereka, tinggal para juara memilih mau kuliah di fakultas apa dan di perguruan tinggi mana,” kata Iwan beberapa waktu lalu.

Ada beberapa PTN siap menerima para juara itu, tetapi mereka harus memilih jurusan sesuai kemenangan siswa di forum olimpiade. Bila memilih jurusan lain, yang bersangkutan harus ikut tes sebagaimana calon mahasiswa reguler.

Sementara bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu bisa mengajukan untuk mendapat beasiswa Bidik Misi lewat fakultas masing-masing. Syaratnya, surat keterangan tidak mampu dan memiliki indeks prestasi komulatif minimal 2,75.

Untuk mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik bisa mengajukan beasiswa Prestasi Akademik. Syarat utamanya, memiliki IPK minimal 3,0. Dan mahasiswa yang memiliki prestasi di bidang akademik dan non-akademik seperti olahraga, musik, tari, dan lainnya bisa melamar untuk mendapatkan beasiswa Unggulan.

Koordinator Program Beasiswa Unggulan Kemendikbud AB Susanto menyatakan, yang menarik, beasiswa unggulan juga diberikan kepada mahasiswa yang kuliah di perguruan swasta. ”Mereka boleh kuliah di dalam dan luar negeri. Kami juga berikan biaya hidup dan uang untuk pembelian buku sesuai kondisi di mana dia kuliah,” tambahnya.

”Kecanduan”

Beasiswa tak melulu mendapatkan keringanan biaya kuliah dari instansi dalam negeri. Banyak mahasiswa yang juga bisa meneruskan kuliahnya dengan mendapat beasiswa sampai ke negeri seberang.

Pengalaman mengejar beasiswa juga dialami dosen Jurusan Administrasi Publik Universitas Parahyangan, Tutik Rachmawati, yang saat ini sedang berada di Birmingham, Inggris, untuk meraih gelar doktoralnya. Setelah lulus dari Universitas Gadjah Mada, Tutik mengajar di Universitas Parahyangan dan kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di tingkat master dan doktoral.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com