”Upaya mencari beasiswa memerlukan persiapan panjang dan matang, dari hal-hal sepele yang bisa dikerjakan jauh-jauh hari sampai yang amat sulit. Semua pemberi beasiswa biasanya akan menempatkan penerima beasiswa di program internasional, yang berarti kemampuan bahasa Inggris amat penting untuk menunjang keberhasilan belajar,” ungkap Tutik.
Dia mendapatkan beasiswa NORAD untuk melanjutkan ke University of Bergen di Norwegia untuk Program M.Phil. Selain itu, dia juga mendapatkan beasiswa STUNED untuk program M.A. di Institute of Social Studies, Den Haag, Belanda, selama 16 bulan. Kemudian, untuk program doktoral, ibu satu anak itu mendapatkan beasiswa dari Japan Indonesian Scholarship Program–Joint Japan World Bank mengejar gelar PhD di bidang The Institute of Local Government Studies (INLOGOV) di University of Birmingham.
Tak hanya itu, Tutik menganggap pengalamannya mencari beasiswa yang beberapa gagal, membuat dia ”kecanduan” berburu beasiswa. Dia pun mendapatkan beasiswa belajar program jangka pendek di leadership training di Jepang, tepatnya di Kota Suzuka yang disponsori Honda, dan beasiswa Summer Course di Budapest, Hongaria.
Nah, tak ada salahnya kan mencoba berburu beasiswa. Bisa belajar sambil berkeliling ke negeri seberang. Belajar gratis, mendapat ilmu yang banyak. Ingat kata pepatah, kejarlah cita-citamu setinggi langit.