Oleh: Agnes Aristiarni
Perang untuk mengembangkan terobosan teknologi tampaknya terus memanas. Kali ini giliran The Technology Partnership dari Cambridge, Inggris, setelah sebelumnya Google membuat kacamata khusus untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi augmented reality.
Inilah terobosan baru dalam teknologi informasi yang memadukan produk abstrak dunia maya dengan lingkungan nyata tiga dimensi. Meski baru berkembang pesat dalam dasawarsa terakhir, kata augmented reality—berarti tambahan pada kondisi nyata— dipercaya muncul dari Profesor Tom Caudell saat mengerjakan proyek Boeing di Seattle, Amerika Serikat, tahun 1992.
Dalam upaya mencari cara termudah membuat rancang bangun pesawat, Caudell mulai mengaplikasikan teknologi virtual yang ditumpukkan pada model pesawat yang dibangun sehingga para mekanik bisa dengan tepat menyambung kabel sampai meletakkan mesin, tanpa harus membolak-balik gambar diagram pesawat.
Kacamata khusus
The Technology Partnership (TTP), seperti yang dikabarkan The Guardian, mengembangkan kacamata dengan proyektor kecil di salah satu gagangnya. Gambar dari proyektor memantul ke bagian tengah lensa yang kemudian memproyeksikan citra ke mata. Artinya, citra langsung menyatu dengan dunia nyata di depan mata penggunanya.
Kacamata TTP berbeda dengan yang dikembangkan Google. Pengguna kacamata dari Google masih kelihatan secara nyata melirik layar monitor yang ada di sudut kanan bawah kacamata pada mata kanan. Akibatnya, pengguna harus melirik ke bawah untuk melihat citra yang dipancarkan proyektor sehingga untuk beberapa saat lepas dari dunia nyata yang ada di depannya.
”Kami akan mendiskusikan produk TTP kepada para pemain besar augmented reality. Bila ada yang berminat, silakan membeli lisensinya. Bila tidak, kami akan memproduksi sendiri,” kata Dr Allan Carmichael, Manajer Pengembangan Bisnis TTP.
Aplikasi paling nyata dari teknologi augmented reality adalah di bidang olahraga, permainan, dan iklan. Anda penggemar tenis, bola basket, atau bulu tangkis pasti pernah melihat iklan besar yang persis berada di tengah lapangan. Inilah hasil dari augmented reality. Sebab, sejatinya para pemain di lapangan tidak pernah melihat iklan tersebut sehingga permainannya tidak terganggu.
Dalam beberapa pertandingan sepak bola yang ditayangkan televisi kadang muncul garis off-side atau garis lingkaran tendangan bebas. Semuanya tidak ada yang nyata di lapangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.