Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 31/10/2012, 16:59 WIB
EditorReza Wahyudi

Ke depan, penerapan augmented reality sungguh tak terbatas. Dalam seminar tentang teknologi tersebut sebagai bagian dari Computer Festival 2012 yang diselenggarakan oleh para mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 13-14 Oktober lalu, praktisi Narenda Wicaksono mencontohkan berbagai aplikasinya dengan menggunakan telepon pintar (smartphone).

Disebut Menoo, aplikasi ini mengombinasikan penggunaan giroskop, kompas, global positioning system (GPS), dan tentu saja teknologi augmented reality untuk menunjukkan restoran terdekat dengan lokasi kita. Bahkan, untuk yang sudah canggih lengkap dengan pilihan menu dan harganya.

Industri hiburan pun sudah memanfaatkan terobosan teknologi ini. Kalau 35 tahun lalu band Pink Floyd yang mengusung lagu-lagu rock menerbangkan balon helium raksasa berbentuk binatang untuk mempromosikan album mereka yang berjudul Animal, kini citra Kylie Minogue datang menghibur dengan cara muncul dari cover CD, lalu menyanyi dan menari di telapak tangan kita.

Peluang dan tantangan

Aditia Dwiperdana dari Agate Studio, yang bersama rekan-rekannya menciptakan Smash Mania—augmented reality game pertama di Indonesia—mengakui masih banyak kekurangan aplikasi teknologi ini dalam permainan virtual. Dalam Smash Mania, pemain yang bertanding bulu tangkis dengan menggunakan telepon seluler sebagai raketnya masih harus bolak-balik mengintip ke telepon seluler untuk melihat arah bola baru memukul.

Inilah peluang yang kemudian ditangkap Google dan TTP. Meski semua masih berupa prototipe, orang sudah membayangkan bermain virtual menggunakan kacamata khusus tersebut bisa semakin seru. Maklum, orang mungkin tidak terlalu nyaman bermain menggunakan telepon seluler yang terbatas ukuran layarnya.

Maka, peranti SixthSense yang berbasis augmented reality—menggabungkan dunia nyata di sekitar kita dengan informasi digital yang bisa berinteraksi dengan sentuhan tangan—menawarkan penggunaan lensa kontak atau kacamata sebagai pelengkap.

Augmented reality memang masih punya banyak tantangan untuk diatasi. Teknologi GPS yang digunakan, misalnya, hanya akurat pada jarak 9 meter dan belum bisa berfungsi baik di dalam ruangan.

Bisnis mandiri

Namun, seperti yang disebutkan Narenda, di sisi lain kehadiran augmented reality menjadi peluang besar bagi setiap orang untuk membangun bisnis mandiri. Apalagi teknologi ini belum berkembang betul sehingga belum ada arah, termasuk benchmark atau patokannya. ”Di lapisan platform, misalnya, saat ini masih belum ada yang mengambil. Maka, Anda bisa membuat sendiri ukuran suksesnya,” kata Narenda.

Ia kemudian mencontohkan pemenang Mobile Games Development War II yang gigih mengembangkan rancangan. ”Dia membuat game, mengirimnya ke media sosial, dan membaca semua umpan balik yang diterima. Dari situ ia memperbaiki rancangannya hingga bisa memenuhi aspirasi penggunanya,” ujarnya.

Namun, rancangan permainan virtual sering kali hanya menjadi pintu masuk. Keuntungan biasanya justru diperoleh dari penjualan merchandise tokoh, seperti kaus, boneka, atau gantungan kunci. Kuncinya adalah setiap produk harus bernilai bagi penggunanya. Kalau sekadar keren, biasanya tidak akan bertahan lama.

Inilah salah satu peluang teknologi informasi yang bisa direbut. Siapkah kita?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+