Enggak Seru Tanpa Kerja Paruh Waktu... Arubaito!

Kompas.com - 27/06/2013, 13:51 WIB
Latief

Penulis

Tak ada yang sulit, memang. Kuncinya hanya kemauan. Hal itu seperti dikatakan Erica Marcella Dewi. 

"Gampang kalau bahasa Jepang kita memadai, punya teman banyak sehingga informasi banyak didapat, memiliki keberanian untuk mencoba, serta tidak gampang menyerah. Tanpa itu, susah cari kerja paruh waktu," ujar mahasiswa semester 8 APM jurusan International Transaction.

Pengalaman menjadi chef di salah satu restoran selalu diingat Erica sebagai pelajaran berharga. Selain banyak bahan makanan harus diingat, dia juga harus membedakan piring sajian lantaran setiap makanan harus disajikan di piring berbeda. Belum lagi tekanan orang-orang Jepang yang menurutnya "supergalak".

"Karena itu, siapkan fisik dan mental kuat," ujar Erica yang kini telah menjadi chef assistant di Machako, salah satu restoran yang sudah berdiri 30 tahun di Beppu.

Erica mengaku bersyukur bisa bertahan menjadi mahasiswi yang berhasil mencari penghasilan tambahan dengan bekerja paruh waktu. Bahkan, setelah 2,5 tahun bekerja di situ, kini ia berperan untuk mengatur pegawai-pegawai lainnya di restoran itu.

"Dari hasil part time job ini saya bisa membiayai uang transportasi bus per tahun seharga kurang lebih Rp 9,5 juta, Saya bisa memenuhi biaya hidup saya di Jepang tanpa meminta uang dari orangtua. Ini memang impian saya ketika masih duduk di bangku SMA," ucap Erica.

Sebagai hasil jerih payah dan semangatnya hidup mandiri di Beppu, pada November nanti, Erica mulai bekerja di Mitsubishi di Surabaya, Jawa Timur. Erica menuturkan, dua bulan lalu ia pulang ke Surabaya untuk mengikuti wawancara kerja dengan perusahaan asal Jepang tersebut. Ia adalah satu dari sekian banyak mahasiswa dan mahasiswa yang diterima langsung bekerja setelah lulus pada September nanti dari Ritsumeikan APU.

Terkait hal itu, berdasarkan data terakhir Oktober 2012, jumlah pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Ritsumeikan APU sebanyak 184 mahasiswa, terdiri dari 156 tingkat sarjana (S-1) dan 28 mahasiswa di jenjang S-2. Menurut Dahlan Nariman, dengan angka sebanyak itu dari Indonesia, tawaran kerja dari bermacam perusahaan internasional Jepang selalu membanjir.

"Lebih dari 95 persen mahasiswa internasional sukses di dunia kerja. Tahun lalu, 400 perusahaan internasional melakukan rekrutmen langsung di kampus," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau