“Investasi dikeluarkan untuk teknologi ini lebih besar dari pendingin udara konvensional. Tapi, biaya sehari-harinya nanti jadi lebih murah. Ini akan menguntungkan mahasiswa karena minim biaya berulang,” kata Harjanto.
Kini, berdasarkan semua fitur tersebut, Kampus Utama Binus University tersebut bukan hanya "pintar" berkat penggunaan teknologi tinggi. Sebutan “hijau” untuk kampus ini juga cukup pantas disandang, karena pihak kampus secara aktif melakukan konservasi air.
"Kami akan mengumpulkan air hujan, mengolah, dan menggunakannya kembali. Air ini akan digunakan untuk menyiram tanaman dan keperluan toilet," ujarnya.
Untuk mendukung fasilitas hijau dan ramah lingkungan itu, lanjut Harjanto, “budaya” hijau dan ramah lingkungan mulai digalang. Dia menyebutkan, konsep green campus ini juga didukung oleh aktivitas di dalam dan sekitar kampus.
“Kami sudah menekankan program penanaman seribu pohon oleh mahasiswa di sekitar kampus dan pembatasan penggunaan kertas,” kata Harjanto. (LTF)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.