Siapkan SDM, Mendobrak Persaingan Pasar Bebas!

Kompas.com - 20/05/2015, 14:38 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan sinergi dari berbagai pihak terkait, yaitu pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku bisnis. Semua itu kemudian disokong masyarakat untuk memperkuat dan membangun lingkungan yang mendukung perkembangan SDM.

"Pembagian tugas sebenarnya sudah jelas kok. Kementerian tenaga kerja bantu mempermudah akses tenaga kerja, kementerian pendidikan tinggi selain mengurusi riset juga mengurusi para mahasiswa ini agar punya akses ke industri. Biar ada matching,” ujar Harjanto.

Harjanto pun menjelaskan tugas perguruan tinggi untuk terus melakukan koordinasi dengan industri agar mereka memahami karakter lulusan perguruan tinggi. Di sisi lain, industri pun harus bertanggung jawab membantu membangun kesiapan para SDM, terutama potensi SDM berkaitan dengan jenis industrinya.

Pengembangan SDM oleh industri pun harus dilakukan secara intensif dan berkesinambungan, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Contoh nyata pengembangan SDM oleh industri adalah pembangunan fasilitas belajar seperti yang dilakukan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Industri manufaktur otomotif ini memiliki Toyota Learning Center (TLC) bertempat di Kawasan Industri Kota Industri Internasional Karawang (KIIC), Jawa Barat.

Program pengembangan SDM internal sangat penting agar perusahaan dapat bersaing menghasilkan produk berkualitas internasional. Misalnya, dengan program transfer karyawan yang dilakukan Toyota.

Pada program tersebut, karyawan berkesempatan mencicipi lingkungan kerja baru ke perusahaan Toyota di Jepang (Toyota Motor Corporation). Program Intra Company Transferee (ICT) ini dilangsir Toyota dapat meningkatkan keahlian dan daya saing SDM Toyota terutama untuk para engineer-nya.

Lewat program tersebut diharapkan kerja keras semua pihak dalam membangun SDM Indonesia akan menggerakkan perekonomian ke arah lebih baik. Khususnya, untuk menyongsong pasar bebas dengan inovasi dan produktifitas bertaraf internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau