Pusat penelitian BIOTROP yang berlokasi di Bogor terbuka bagi sekolah atau masyarakat umum. Di sana masyarakat bisa mendapatkan pelatihan dalam bidang kultur jaringan, pengembangbiakan tanaman, dan keterampilan lainnya
“Kami juga bersinergi dengan masyarakat umum, bahkan sampai arisan ibu-ibu agar teknologi ini bisa memancing mereka untuk lebih kreatif dan industri kita bertumbuh,” ujar Irdika.
Tidak hanya BIOTROP, SEAMEO juga memiliki pusat penelitian dalam bidang makanan dan nutrisi (SEAMEO RECFON). Lembaga ini mengidentifikasi tantangan dan mengembangkan solusi mengenai pangan dan gizi.
RECFON mencari jalan keluar mengenai kekurangan gizi sesuai dengan pola makan masyarakat lokal. Misalnya, kekurangan zat besi pada penduduk di Lombok maka RECFON akan mencari solusi memanfaatkan sumber pangan daerah tersebut.
“Karena kita tidak bisa menyamakan keunikan satu daerah dengan lainnya maka kami ingin membuat panduan umum gizi seimbang bagi masyarakat. Kegiatan ini bekerja sama dengan akademisi, dinas kesehatan, dan mitra di berbagai daerah,” kata Deputi Direktur Program SEAMEO RECFON Dr Umi Fahmida kepada Kompas.com, Selasa (6/10/2015).
Panduan ini akan diimplementasikan dalam aplikasi yang dikembangkan SEAMEO RECFON yang disebut Optifood. Aplikasi memiliki parameter ketersediaan pangan, pola konsumsi, serta harga dan daya beli pangan masyarakat.
Optifood bertujuan untuk peningkatan kapasitas masyarakat terkait penguatan pangan dan gizi. Nantinya, masyarakat dapat menyesuaikan kebutuhan dan kecukupan gizi mereka dengan makanan lokal.
SEAMEO RECFON juga membuka pelatihan serta pendidikan tingkat lanjut bagi masyarakat dan akademisi dalam bidang gizi. Program pendidikan ini mencakup pelatihan regional, kursus singkat, pelatihan keamanan pangan, roll out courses, dan Program Kepemimpinan Ahli Gizi di Asia Tenggara (SoutEast Asian Nutrition Leadership Program).
SEAMEO RECFON turut memberikan konsultasi di tingkat internasional, antara lain pengembangan platform REFCON yang sama di negara-negara SEAMEO dan mengembangkan kurikulum di Program Magister Gizi dan Epidemiologi di National Institute of Public Health Cambodia.
Penelitian kedua lembaga ini nantinya tidak hanya akan diterapkan di Indonesia namun juga menjadi pedoman bagi kemajuan negara-negara anggota SEAMEO. Pada akhirnya diharapkan peran serta ini dapat membantu mengembangkan wilayah Asia Tenggara menjadi regional dengan daya saing tinggi di Asia dan dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.