"Industri swasta lain juga ikut berpartisipasi, tapi untuk kategori lain," kata Mo Daniel Setiawan, Manager TIIN.
Motivasi awal TMMIN berpartisipasi dalam WSC adalah untuk menguji kemampuan dalam mengembangkan sumber daya manusia. Lebih jauh, menurut Bob Azam, Direktur Administrasi TMMIN, poin yang sebenarnya dikompetisikan bagi TMMIN dalam WSC adalah sistem manajemen di balik para atlet ini.
"Kami sebagai perusahaan yang memang fokus strateginya di pengembangan SDM harus terus menguji kemampuan dalam mengembangkan potensi SDM. Tidak hanya sesama entitas perusahaan, tapi juga (dalam skala) negara," ujar Bob.
Meski begitu, mempersiapkan atlet untuk bertanding secara profesional di tingkat dunia tidaklah mudah. Terlebih lagi WSC memiliki batasan umur sehingga atlet harus diseleksi dari karyawan baru yang tentu pengalaman praktiknya belum mencukupi.
"Kita minta mereka ulang terus (pelatihannya). Model yang sama kita modifikasi terus sampai sesusah mungkin. (Satu model) bisa sampai 100 kali bikin, sampai ukurannya pas. Kita juga tetap menggunakan waktu yang sama seperti di Worldskills, yaitu 4 hari (per satu kali praktik)," kata Agung.
Tak hanya keterampilan yang terus diasah, karena kondisi fisik pun masuk agenda latihan. Setiap hari, para atlet ini diwajibkan olahraga pagi selama kurang lebih 30 menit.
"Karena untuk menjadi atlet (WSC) dibutuhkan fisik yang kuat. Pertandingan itu (memakan waktu) empat hari berturut-turut, total ada sekitar 20 jam kerja," katanya.
Namun, pada akhirnya semua jerih payah itu terbayar. Rifki dan Hari pulang membawa harum nama bangsa di dunia internasional. Mereka pun ingin mendorong anak muda lain percaya diri menggantungkan cita-cita setinggi-tingginya.
"Jika kita punya mimpi, maka kejar sampai dapat. Kalau ada niat, Allah pasti kasih jalan. Saya juga dulu ada saja kendalanya. Tapi kalau kita tetap melangkah, insyallah jalan akan selalu ada," kata Hari.
Mengamini Hari, Rifki juga menyemangati agar anak muda tidak mudah patah arang dan tetap optimis.
"Indonesia di mata negara lain itu negara yang kuat, bukan negara yang bisa diremehkan, yang penting yakin pada diri sendiri," ucap Rifki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.