Kreatif, Pelajar SMA Ini Membuat Genteng dari Sampah!

Kompas.com - 05/01/2016, 07:49 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

"Kami lihat, tahan atau enggak. Rencananya, setelah itu baru akan kami patenkan. Nah, karena nanti kami sudah lulus, yang akan meneruskan adik-adik kelas kami," ucap Wisnu.

Semakin peka

Saat ini penelitian berbasis kepedulian pada lingkungan semakin digandrungi anak-anak muda. Kreativitas dan semangat tinggi mereka tumpahkan dalam karya-karya yang ternyata bisa memberi solusi bagi permasalahan sekitar.

Hal itu seperti cerita lain yang datang dari Surakarta, Jawa Tengah. Loca Cada Lora dan Galih Ramadhan menemukan cara menyaring logam yang terkandung dalam air limbah menggunakan abu vulkanik.

Awalnya, siswa SMA Negeri 1 Surakarta ini penasaran melihat saluran pembuangan yang airnya terlihat bersih dan banyak ditemukan sisa abu vulkanik.

"Kami penasaran dan mencari tahu fungsi dan kegunaan abu vulkanik," ucap Galih seperti dikutip Kompas Cetak, Senin (18/5/2015).

Dari penelitian tersebut, dua ilmuwan muda itu meraih grand awards dalam ajang Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2015 yang digelar di Pittsburgh, AS.

Sementara itu, dari Pontianak, Kalimantan Barat, Hansen Hartono dan Shinta Dewi mengembangkan penelitian untuk menyaring air di Sungai Mandor yang mengandung kadar merkuri tinggi. Padahal, air sungai tersebut merupakan sumber air penopang kehidupan masyarakat sekitar.

"Kami mencari cara paling efektif dan murah untuk menyaring logam besi dan merkuri di sungai yang tercemar," tutur Hansen.

Berdasarkan penelitian tersebut, siswa SMA Katolik Gembala Baik ini menemukan bahwa ampas tebu bisa dimanfaatkan untuk menyerap logam besi dan merkuri yang terkandung di dalam air.

Tak ayal, karya mereka pun turut meraih special awards di ajang Intel ISEF. Rentetan prestasi di atas membuktikan bahwa Indonesia mempunyai anak-anak muda luar biasa. Mereka mau menggunakan ilmu pengetahuannya untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di sekitar.

Namun begitu, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, tugas anak-anak muda tersebut belum selesai. Mereka harus membagikan pengalamannya kepada semua orang, terutama teman-teman di sekolah, sebagai inspirasi.

"Jangan berhenti sampai di sini, anak-anak Indonesia harus terus bermimpi untuk masa depan yang lebih baik," ujar Anies saat menyambut kedatangan delegasi Indonesia dari Pittsburgh, AS, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (18/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau