Ada Ada Dengan Cinta? Ah... Cinta Melulu!

Kompas.com - 21/05/2016, 00:17 WIB

Kenyataannya, secara hitung-hitungan, produk-produk cinta yang klise tersebut memang laku. Artinya, ada penikmat yang konsisten menyukainya, dan ada orang-orang yang memang mau membuat karya semacam itu.

Akhirnya, kita perlu berpikir dalam ranah industri kreatif juga. Ketika kita merasa jengah dengan produk-produk kreatif yang dangkal, buatlah contoh produk untuk melawan kedangkalan itu. Lakukanlah edukasi pada konsumen dengan membikin karya tandingan.

Tidak perlu pesimistis. Toh, di saat bioskop dibombardir dengan film-film yang tidak bermutu, film-film seperti Daun di Atas Bantal (1998) atau Ada Apa Dengan Cinta (2002) bisa mencuri perhatian.

Salah satu karya yang patut diacungi jempol atas eksperimennya yang menakjubkan adalah sebuah kumpulan cerpen berjudul "Cerita Cinta Tanpa Cinta". Buku ini menarik karena 10 cerpen di dalamnya sama sekali tidak memuat kata "cinta".

Memang, meski jelas-jelas menyebut dirinya kumpulan cerita cinta, buku ini berkomitmen untuk tidak mengeksplisitkan cinta. Akibatnya, cerita-cerita di dalamnya tampak ditenun dengan sangat jeli dan berhati-hati.

Kesepuluh cerita cinta yang ada di dalamnya mengangkat ekspresi dan adegan percintaan dengan lebih halus. Tema yang diangkat juga lebih bervariasi, karena melibatkan tokoh-tokoh yang tak biasa diangkat.

Ada kisah tentang office boy yang secara rahasia menaruh hati pada karyawan kantor. Ada pendaki gunung yang jatuh cinta dalam perjalanan berkereta, dan penyanyi yang ditemui mantannya di Turki.

Sebagai sebuah antitesis karya-karya yang cinta yang begitu bising, buku ini pantas untuk dibaca. Anda dapat menjadikannya sebagai salah satu alternatif cerita cinta yang tidak melulu sama.

(ADINTO FAJAR/GRASINDO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau