Pernahkah terbayang suatu saat para pelajar Indonesia bukan saja mahir berbahasa Inggris, tapi juga cakap berbahasa Tagalog? Atau, pemuda asal Vietnam yang piawai berbahasa Melayu?
Suatu hal sangat umum terjadi di Eropa adalah banyaknya pelajar Belanda yang mampu menguasai tiga bahasa sekaligus, seperti bahasa Inggris, Jerman dan Spanyol. Atau, banyak pelajar Jerman yang mahir berbahasa Italia.
Dilihat dari budaya dan interaksi langsung itulah rasa memilki (ownership) identitas dan tujuan bersama dibangun. Integrasi kawasan harus dimulai dengan integrasi rasa, integrasi hati manusia yang hidup di kawasan tersebut. Inilah perekat bagi ASEAN.
Untuk itulah, sukses ASEAN bukan cuma dilihat dari banyak hasil pertemuan, tapi justru dilihat dari banyaknya interaksi antar warganya. Seperti dikatakan oleh Nelson Mandela:
"If you talk to a man in a language he understands, that goes to his head. If you talk to him in his language, that goes to his heart".
Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI juga pernah mengatakan: "ASEAN adalah rumah yang disibukkan oleh berbagai kerjasama. Penghuninya terlena dan lupa rumah itu sedang terombang ambing, didorong kanan dan kiri. Semua penghuni jadi diingatkan pada nilai dan prinsip saat rumah itu didirikan secara gotong royong".
Maka, marilah para pelajar ASEAN, mulai sekarang bentangkan cakrawala ASEAN itu dengan turut serta dalam program pertukaran pelajar intra ASEAN. Hal ini untuk mengenal lebih dekat saudara ASEAN kita. Saatnya kita mulai untuk Berpikir ASEAN, BerHati ASEAN dan Berbuat untuk ASEAN. Think, Feel and Act ASEAN!
Selamat Hari ASEAN!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.