Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yohannes Surya, dari Fisika Menuju "Superpower" Dunia

Kompas.com - 09/01/2017, 14:45 WIB

“Memang saya nekat. Orang pikir, berani amat. Banyak yang pesimistis juga. Namun, dengan kerja keras dan persiapan matang, saya bilang kita bisa jadi juara dunia,” kata pria kelahiran Jakarta, 6 November 1963, itu. “Namun, ini semua juga tidak lepas berkat Tuhan yang Maha Esa untuk masyarakat Indonesia, hingga akhirnya kita bisa jadi juara dunia.”

Sudah lebih dari 20 tahun Yohannes berkiprah melatih anak-anak Indonesia dalam pelajaran fisika. Jika ditotal, kini lebih dari 100 medali telah sukses diraih anak didiknya dari setiap ajang perlombaan fisika internasional.

Yohannes melatih anak-anak dari berbagai wilayah. Rata-rata memang kebanyakan berasal dari wilayah Indonesia Timur. Pemilihan ini didasari karena merujuk pada program pemerintah yang mengedepankan membangun daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Cita-cita ke depan

Meski telah sukses menjadikan Indonesia juara dunia dalam ajang Olimpiade Fisika, bagi Yohannes, itu belum cukup. Dia memiliki cita-cita dan impian lebih “gila” lagi. Dia ingin Indonesia mempunyai peran besar di dunia. Target pertama ia canangkan pada 2030. Pada tahun itu, Indonesia bisa berjaya di kancah global.

Untuk mencapai itu, dia kemudian menciptakan banyak guru melalui beasiswa kepada anak-anak dari berbagai pelosok negeri. Mereka dilatih menjadi guru profesional yang tak hanya bisa menguasai materi pelajaran fisika dengan baik, tetapi juga bisa mengajar dengan berbagai macam metode pengajaran.

Dia berharap, guru-guru inilah yang nantinya, ketika pulang ke kampung halaman masing-masing, bisa menjadi garda terdepan memberikan pendidikan kepada generasi penerus di pelosok-pelosok Nusantara.

Selanjutnya, target kedua yang dicanangkannya pada 2045 adalah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara superpower dunia. Pencapaian tersebut dia targetkan karena berkaca pada kekuatan China saat ini. Yohannes mengatakan, China bisa bangkit menguasai ekonomi dunia hanya dalam 20 tahun.

Jika target Yohannes menjadikan Indonesia negara superpower pada 2045, maka Indonesia masih punya waktu sekitar 29 tahun untuk berbenah agar dapat melampaui Negeri Tirai Bambu. Hal ini juga merupakan kado momentum 100 tahun Indonesia setelah merdeka.

“Kita sangat mungkin bisa menjadi negara superpower. Kita masih punya banyak waktu. Kalau China saja bisa menjadi negara superpower, masa kita tidak bisa?” katanya.

Untuk mencapai misi tersebut, kata Yohannes, ada beberapa aspek yang perlu menjadi fokus perhatian. Sumber daya alam adalah aspek utama yang perlu dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan bangsa Indonesia. Namun, untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam itu, dia menyadari, perwujudannya perlu ditopang dengan dukungan teknologi tinggi.

Maka dari itu, agar Indonesia mampu menciptakan banyak teknologi baru, diperlukan riset dan penelitian yang rutin. Itu sebabnya Yohannes kemudian mendirikan Surya Research and Education Center, sebuah universitas yang berbasis riset dan penelitian.

Di kampus yang dia dirikan itu, mahasiswa memang diarahkan untuk melakukan riset dan penelitian sejak tahun pertama mereka kuliah. Iklim ini sengaja dia ciptakan agar ke depan Indonesia banyak menghasilkan riset dan penelitian, yang saat ini masih jauh tertinggal dari negara-negara lain.

“Semangat saya ini sebenarnya juga ingin mendorong agar universitas-universitas lain juga lebih banyak riset. Kalau universitas lain sudah bisa riset semua, itu bagus sekali sehingga kita benar-benar punya iklim riset yang bagus agar Indonesia bisa berkembang lebih baik,” katanya.

Dengan banyak riset dan penelitian, dia berharap Indonesia bisa menguasai perkembangan teknologi mutakhir. Kelak, teknologi yang diciptakan Indonesia bisa digunakan di seluruh dunia.

“Jadi, penguasaan teknologi itu harus diutamakan. Kalau kita kuat di bidang teknologi, percayalah, kita bisa menjadi negara superpower,” kata Yohannes. (Tito Dirhantoro)

Artikel ini sebelumnya tayang di Ruang Gramedia.com dengan judul "Dari Fisika Menuju Superpower Dunia"

Buku-buku terkait di Gramedia.com:

1. Asyik Belajar Fisika 
2. Fisika Batik 
3. Kreativitas Itu Dipraktekin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com