Penyesalan dan rasa bersalah memang sulit dipisahkan. Tetapi menurut psikolog Agustine Dwiputri, penyesalan tidak selalu sama dengan kesalahan. Justru kita bisa belajar dari kesalahan yang dilakukan, artinya tidak perlu timbul rasa sesal.
Penyesalan benih depresi
Sejauh mana penyesalan yang diidap seseorang tergantung karakteristik masing-masing individu. Apabila seseorang memiliki sifat optimistis, biasanya tidak mudah larut dalam penyesalan.
Menyesal ya, tetapi segera memperbaiki diri agar tidak mengulang yang sama. Sebaliknya, yang memiliki sifat pesimistis, biasanya mudah larut dan bisa berkepanjangan tanpa akhir yang berujung depresi.
Berikut adalah dampak penyesalan berkepanjangan yang akan merugikan diri sendiri.
Mengatasi penyesalan
Penyesalan memang datang selalu belakangan. Tetapi, menyesali peristiwa yang sudah terjadi dan tidak bisa diulang kembali, merupakan perbuatan yang sia-sia.
Cara untuk mengatasi penyesalan adalah berani menghadapi kenyataan, dengan demikian bersikap optimistis dan berpikiran positif.
Menurut psikolog Agustine Dwiputri yang dikutip dari Kompas (9 April 2016) dan juga dikutip dari berbagai sumber, cara mengurangi penyesalan, yaitu:
Semoga bermanfaat...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.