Jangan Lupakan SMK...

Kompas.com - 29/08/2017, 17:58 WIB
M Latief

Penulis

Terhitung sejak November 2016 lalu, dinas pendidikan provinsi ini juga berhasil mengantongi lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)-P2 dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Bisa dikatakan, ini merupakan dinas pendidikan pertama di Indonesia yang memiliki lembaga sertifikasi sendiri dengan jangkauan tingkat nasional.

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memang sejak awal sudah memiliki tiga modal penting, yaitu memiliki 210 LSP-P1 yang tersebar di SMK se-Jawa Timur. Asesornya ada sekitar 2000-an, ditambah 250 asesor LSP-P2 dan memiliki Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang memadai.

"Dengan semua itu kami dapat memaksimalkan percepatan sertifikasi bagi lulusan SMK dan guru produktif. Karena LSP-P2 nantinya dapat menunjuk LSP-P1 menjadi tempat ujian kompetensi bagi sekolah lain dan LSP-P2 juga punya kewenangan untuk memberikan sertifikasi bagi calon tenaga kerja dari luar provinsi," ujarnya.

Saiful mengakui, bahwa indeks pembangunan manusia di Jawa Timur masih rendah, seperti misalnya di Madura dan Probolinggo. Ini tantangan buat kami, apalagi khusus SMK adalah sumber daya paling banyak yang siap kerja sehingga harus benar-benar dibekali," ucap Saiful.

Menanggapi kondisi itu, KangHyun Lee, Vice President Corporate Affairs PT Samsung Electronics Indonesia, mengaku lantaran itulah Samsung mau bekerjasama dengan Pemprov Jawa Timur untuk menjalankan Samsung Tech Institute (STI). Selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dan program Kementerian Perindustrian, dia berharap STI bisa ikut meningkatkan kualitas keterampilan lulusan SMK untuk langsung terjun ke dunia kerja.

"Untuk untuk para guru kami berikan program pelatihan dalam bentuk train the trainer dan pelatihan IT yang dibuat berkala agar mereka bisa mengoptimalkan teknologi untuk proses belajar yang lebih efektif," ujar KangHyun Lee.

Selain itu, pihaknya juga memfasilitasi siswa untuk pelaksanaan Prakerin atau Praktek Kerja Industri di Samsung Service Center. Lee berjanji untuk memfasilitasi dan memprioritaskan lulusan-lulusan program ini untuk mengikuti proses rekrutmen di Samsung Service Center maupun afiliasinya yang disesuaikan dengan masing-masing lokasi serta di Pabrik Samsung.

"Rencananya kami juga akan menyambangi beberapa provinsi lain untuk menjalakan program ini. Tidak semata-mata berbagi kurikulum, tapi juga praktik-praktik dasar dan siap pakai untuk siswa SMK, dari urusan smart phone sampai AC atau kulkas. Ini yang paling dibutuhkan siswa SMK saat ini," ujar Lee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau