Kalau Anda sudah punya ponsel pintar terbaru, dalam waktu sebulan muncul lagi ponsel lain yang lebih mutakhir. Tiba-tiba, Anda merasa terbelakang sekian puluh tahun.
Ya, akibat keresahan atas hal-hal sepele itu, orang jadi lupa bahagia. Pengejaran atas terlalu banyak hal tidak penting, mengacaukan tugas dan tanggung jawab yang sesungguhnya.
Memedulikan terlalu banyak hal
Bagaimana menghadapi kondisi semacam ini? Manson menjelaskan sebuah seni yang unik, yaitu 'Seni Bersikap Bodo Amat'.
Dia menulis demikian pada bukunya, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (terjemahan dari The Subtle Art of Not Giving A F*ck): Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal; tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting.
Pada buku ini Anda diajak untuk bersikap bodo amat. Melalui buku ini Manson mengajak siapa pun untuk realistis.
Anda hanya perlu menemukan yang Anda anggap sebagai nilai terpenting dalam hidup ini, dan kejarlah. Hal-hal lain yang memberatkan Anda, tidak perlu digubris.
Namun begitu, sikap bodo amat yang diangkat oleh Manson berbeda dengan apatisme atau acuh tak acuh. Dia menjelaskan bahwa bodo amat berarti Anda tetap merasa nyaman ketika dianggap berbeda; bodo amat berarti Anda tidak peduli dengan kesulitan yang menghadang perjuangan Anda; dan bodo amat berarti Anda memperjuangkan sedemikian rupa hal yang Anda yakini.
"Kalau saya bersikap apa adanya, apa jadinya kalau saya dianggap jelek, dan kepercayaan diri saya berkurang? Bukankah saya tidak bisa meraih performa yang baik, jika saya merasa seperti itu?”
Pertanyaan itu pasti akan muncul. Jawaban Manson dalam buku ini sederhana. Hidup ini memang tidak harus seindah postingan pada Instagram, kok.
Mungkin hidup Anda akan sulit, penuh risiko, atau bahkan menyakitkan. Namun, Anda tidak sepantasnya berkecil hati.
Pastikan bahwa kesulitan itu terjadi sebagai risiko dari perjuangan Anda mewujudkan keyakinan Anda. Semua orang akan mengalaminya, jika ingin maju. Yang harus Anda lakukan, lagi-lagi, bersikap bodo amat terhadap kesulitan-kesulitan itu.
Tak heran, buku karangan Manson ini menuai popularitas cukup lama. Selama satu tahun buku ini bertengger di posisi pertama di Amazon Charts sebagai buku nonfiksi paling laris.
Banyak artis dunia merekomendasikan buku ini. Itu semua berkat pembahasannya secara jujur dan contoh-contohnya yang kekinian. Bahkan, Chris Hemsworth, pemeran Thor besutan Marvel, melontarkan buku ini pada akun Instagram.
Pembahasan seni bersikap bodo amat menjadi bernas, sebab diperkaya dengan aneka referensi. Manson dengan fasih berkisah tentang kisah hidup seorang pejuang Jepang yang keras kepala, Hiroo Onoda, Bukowsky, hingga William James. Ada pula pembahasan tentang filosofi kematian Ernest Becker.
Bukan saja referensi yang memikat, Manson juga memberikan kiat-kiat realistis, mulai Hukum Kebalikan hingga Prinsip Lakukan Sesuatu. Semuanya sangat praktis.
Nah, selamat membaca, dan selamat melatih seni yang adiluhung ini, yaitu seni untuk bersikap bodo amat!
(ADINTO FAJAR/GRASINDO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.