6 Manfaat Mendongeng untuk Anak

Kompas.com - 17/06/2018, 21:49 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Seiring perkembangan teknologi, kegiatan mendongeng saat ini nyaris terlupakan. Padahal, banyak manfaat yang bisa didapatkan anak-anak saat mendengarkan dongeng yang dibacakan oleh orang tuanya.

Selain itu, menurut psikolog Monica Sulistiawati mendongeng juga memiliki banyak manfaat lain, diantaranya: 

1. Perkembangan kognitif

Untuk dapat memperluas pengenalan objek seorang anak, pada saat mendongeng, gunakan alat peraga misalnya buku bergambar. Dengan begitu, anak bisa melihat bentuk dari tokoh yang diceritakan dalam dongeng.

Selain itu, dongeng juga dapat menambah wawasan. Melalui kisah-kisah dongeng, anak mendapatkan berbagai informasi. Anak juga dapat mempelajari sebab akibat serta belajar menganalisa.

Melalui dongeng juga, pemikiran anak menjadi lebih baik, lebih kritis dan cerdas. Anak juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan tidak boleh.

2. Perkembangan sosial dan emosional

Dari kegiatan mendongeng, kita bisa menyelipkan ajaran norma-norma seperti sosial, agama dan sopan santun. Tidak hanya teori, tapi ajarakan secara langsung bagaimana melakukannya.

“Anak-anak cenderung mempunyai kesulitan dalam mempelajari nilai-nilai moral dalam kehidupan. Dengan dongeng anak-anak maka kita bisa memberikan contoh melalui tokoh dalam cerita yang kita dongengkan,” jelasnya seperti dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Masalah Sosial pada Anak Keranjingan Gawai

3. Memperat ikatan anak dan orang tua

Kesibukan orang tua kerap kali membuat komunikasi anak dan orang tua kurang intensif. Dengan mendongeng, orang tua berdekatan secara intim, komunikasi efektif pun berjalan dengan baik.

4. Mengembangkan daya imajinasi 

Dunia anak adalah dunia imajinasi. Anak memiliki dunia sendiri dan tak jarang mereka berbicara dengan teman khayalannya. Dengan daya imajinasi yang masih sangat bagus ini, maka orang tua harus bisa mengarahkannya ke arah yang positif dan tetap terkontrol.

Anak yang kurang imajinasi bisa berakibat pada pergaulan yang kurang, sulit bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

5. Meningkatkan keterampilan berbahasa

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau