KOMPAS.com - Liburan hampir berakhir dan tahun ajaran baru akan datang menjelang. Orangtua yang memiliki anak balita (bawah lima tahun) akan mulai sibuk memilih sekolah terbaik untuk anak tercinta.
Ada beberapa orangtua memilih sekolah untuk anak atas pertimbangan ikut teman. Anak teman bersekolah di A, mereka ikut menyekolahkan di A.
Ada juga orangtua memilih karena pertimbangan gedung dan fasilitas sekolah bagus. Bahkan tidak sedikit pula memilih sekolah anak mengikuti gengsi. Dan, masih banyak alasan lain menjadi dasar orangtua memilih sekolah untuk anaknya.
Perlu diperhatikan, jangan sampai salah memilihkan sekolah sehingga membuat anak tidak nyaman dan 'mogok' di tengah jalan atau malah trauma sekolah.
lalu, bagaimana cara memilihkan sekolah yang tepat untuk anak?
Sahabat Keluarga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan beberapa tips berikut yang dapat menjadi acuan orangtua :
1. Jarak tidak terlalu jauh
Faktor utama dalam memilih sekolah untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jarak sekolah yang tidak terlalu jauh. Mengapa? Jarak tempuh yang terlalu jauh bisa membuat anak kecil kelelahan di jalan. Rasa lelah itu bisa membuat anak tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Pembelajaran menyenangkan
Suasana belajar menyenangkan, tidak membosankan, dengan pola pembelajar yang kreatif akan membuat anak senang belajar. Tidak kalah pentingnya adalah kepribadian guru-guru pengajarnya. Ramah, suka tersenyum dan baik hati membuat anak merasa nyaman, merasa diterima sehingga membuat mereka senang berada di sekolah.
3. Berpihak perkembangan anak
Pilih sekolah yang berpihak kepada perkembangan anak, yaitu melalui pendekatan pembelajaran terpadu atau menyeluruh. Hal ini bisa dilihat dari metode dan kegiatan pembelajarannya apakah dapat merangsang perkembangan anak secara optimal.
Baca juga: Mengembangkan Kreativitas Anak di Rumah
Pendidikan anak yang holistik atau menyeluruh biasanya mencakup enam aspek perkembangan anak, yaitu moral agama, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Semua itu penting untuk perkembangan anak di tahap awal.
4. Penataan kelas atau lingkungan
Salah satu ciri anak adalah suka bergerak aktif, seperti berlari. Pastikan penataan lingkungan mampu memberikan ruang gerak untuk anak. Tak hanya itu, pastikan pula penataan kelas mengasyikan dan aman bagi anak untuk belajar dan bermain.