Inovasi Menjawab Tantangan Literasi Baca Anak Indonesia

Kompas.com - 26/07/2018, 18:12 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

RPSA merekomendasikan perlunya penyediaan buku menarik dan waktu membaca dengan bimbingan guru.

Rekomendasi RPSA ini diperkuat hasil survei Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (SIPPI) di Kaltara. Survei melibatkan 540 siswa di 20 SD di kabupaten Bulungan dan Malinau.

Hasil survei menyebutkan 85% siswa kelas awal suka membaca buku namun 68% menyatakan bahwa buku yang dibaca adalah buku pelajaran, dan 17% membaca buku cerita. 

3. Upaya mendorong budaya baca

Terkait persoalan itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbud menyiapkan Peta Literasi Nasional dalam rangka menyukseskan Gerakan Literasi Nasional (GLN).

Di Kalimantan Utara misalnya, Kabupaten Bulungan menjadi daerah pertama di Indonesia memasukan suplai buku bacaan anak ke dalam komponen BOSDA (Biaya Operasional Sekolah Daerah).

Setiap sekolah diharuskan menyajikan lebih banyak buku seperti novel, buku cerita, komik, sejarah, sastra dan pengetahuan umum, dan terutama buku bacaan yang sesuai dengan siswa kelas awal.

Sekolah wajib membelanjakan anggaran BOSDA untuk menyediakan paling sedikit 5 buku baru dengan 5 judul berbeda setiap tahun. Hal ini bertujuan memperluas kesempatan anak untuk membaca buku.

Tim pengawal literasi pun dibentuk bertanggung jawab memonitoring implementasi program GLS di semua sekolah. Salah satu tugas penting tim adalah menilai dan merekomendasikan buku-buku yang sesuai dengan budaya, norma dan usia anak.

INOVASI bersama Satuan Tugas GLS Kemendikbud akan melatih tim tersebut agar mampu mengimplementasikan program literasi dengan baik.

Diharapkan, kerjasama bilateral pemerintah Indonesia dan pemerintah Indonesia melalui kemitraan program INOVASI sejak tahun 2016 ini mampu meningkatkan literasi, numerasi dan inklusi anak Indonesia. 

Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, forum Temu INOVASI yang digelar Balitbang Kemendikbud

dan program kemitraan INOVASI menyerukan pentingnya mendorong budaya membaca anak

 

Badan Penelitan dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud bersama program kemitraan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) kembali menggelar forum diskusi Temu INOVASI yang diselenggarakan dalam rangka Hari Anak Nasional. Mengusung tema “Mendorong Minat Baca Anak Indonesia”, forum ini menyajikan perspektif nasional dan daerah – dalam inipraktik baik pembelajaran dan peningkatan budaya baca siswadenganmenghadirkan guru dan tenaga kependidikan dari Kalimantan Utara, juga perwakilan pemerintah daerah serta Bunda Baca Provinsi Kalimantan Utara.

 

Kondisi Indonesia yang sangat heterogen merupakan modal sekaligus tantangan bagi pembangunan pendidikan  di setiap daerah. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)  terus memberikan dukungan kepada dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan kabupaten/kota. Salah satu upaya Kemendikbud untuk meningkatkan mutu hasil pembelajaran siswa di berbagai daerah adalah berupa kerjasama bilateral (2016–2019) dengan Pemerintah Australia melalui kemitraan Program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) yang fokus pada peningkatan literasi, numerasi dan inklusi.

 

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau