Sepele, 6 Hal Ini Bisa Sebabkan Anak Mogok Sekolah

Kompas.com - 30/07/2018, 16:57 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Masa tahun ajaran baru telah berlalu. Hal-hal menyenangkan hari-hari pertama masuk sekolah juga telah usai. Namun bukan berarti masa rentan bagi siswa baru telah berakhir.

Masa rentan masuk sekolah biasa masih terjadi antara 1 hingga 2 minggu di hari pertama sekolah. Saat-saat itu mereka sangat rentan mengalami suasana yang dapat membuat seorang anak mogok sekolah.

Hal itu sangat mungkin terjadi karena anak- anak harus beradaptasi dengan segala hal baru. Kemampuan beradaptasi ini akan menentukan keberlangsungan suasana hati mereka. Inilah mengapa kemudian disebut masa rentan.

Beberapa kasus anak mengalami perubahan sikap di masa rentan tersebut. Seorang anak awalnya begitu antusias memasuki sekolah di hari pertama, namun seminggu kemudian tiba-tiba mogok sekolah. Ia tampak lesu, tak bersemangat, dan berbagai alasan tak jelas.

Menurut Riyadi, pendidik di SDN 1 Kediri dan penggiat literasi, ada beberapa hal menjadi penyebab anak-anak mogok sekolah di masa rentan:

1. Tempat duduk 

Ini sepele namun ternyata tempat duduk bisa menjadi masalah serius bagi anak-anak. Untuk itu memilih tempat duduk di kelas sebaiknya dilakukan anak itu sendiri. Selama ini banyak orangtua sangat mengatur pilihan anak.

Mereka banyak berebut memilih tempat duduk paling depan. Meskipun tidak terbukti bahwa anak yang duduk paling depan menjadi lebih pandai, ternyata budaya itu tetap saja sulit dihindari.

Baca juga: Menjadikan Sekolah Rumah Kedua Siswa dan Orangtua

 

Orangtua tampaknya sangat benci jika anaknya duduk di bangku deretan belakang. Alasan mereka adalah anak tak memperhatikan saat diajar guru dan menyebakan mereka menjadi bodoh.

Dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, intervensi orangtua itu ternyata banyak menyebabkan anak menjadi tidak nyaman kemudian mereka tidak betah di sekolah. Bahkan tidak jarang anak akhirnya mogok sekolah.

2. Teman akrab

Seorang anak baru masuk sekolah biasanya akan merasa sangat asing di lingkungan baru. Mereka akan mencari orang dikenalnya selain orangtuanya. Beruntung jika ia mendapatkan teman lama yang kebetulan bersekolah bersama. Jika tidak ada maka harus mendapatkan teman baru.

Bagi anak pemberani dan mudah bergaul, mungkin tidak menjadi masalah. Tapi bagaimana bagi anak pemalu? Tentu akan lebih sulit mendapatkan teman sehingga butuh waktu lama beradaptasi. Nah, di saat seperti itulah anak tersebut sangat rentan mengalami mogok sekolah.

Orangtua perlu bijak menghadapi hal ini. Orangtua tidak boleh memaksa menentukan teman berdasarkan pilihan orangtua. Biarkan anak nyaman mencari teman, beradaptasi, berkenalan, hingga mereka akrab.

Orangtua tidak perlu khawatir anaknya berteman dengan siapa pun. Dengan begitu anak akan merasa nyaman dengan dan terhindar dari kemungkinan mogok sekolah.

Halaman Berikutnya
Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau