Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak "Ngamuk"? Sampaikan 9 Kalimat Ini untuk Meredakan (1)

Kompas.com - 05/08/2018, 15:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Marah adalah bentuk emosi wajar dan bisa dialami siapapun, termasuk juga anak-anak. Biasanya, anak mengungkapkan perasaan ini dengan cara mengamuk, galak, ngambek, menjerit, atau menangis dramatis.

Meskipun normal, kemarahan dapat menjadi masalah jika perilaku tersebut tidak terkendali atau agresif. 

Seperti kasus di CIkajang, "hanya" gara-gara kehilangan buku pelajaran, dua pelajar SD di Desa Cikandang, marah kemudian duel hingga salah satu tewas.

Jika anak sering mengalami kondisi marah tidak terkendali atau agresif, sebaiknya orangtua jangan langsung menghukum atau berbalik marah. Lantas bagaimana cara mengatasinya?

Dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut 9 kalimat yang dapat disampaikan untuk meredakan amarah anak:

1. Kalimat non-konfrontatif

Ketika anak marah dan melemparkan barang-barang hindari menggunakan kalimat, ”Jangan lempar-lempar barang!” Sebaiknya katakan, ”Kayaknya Adik (atau nama panggilan anak lainnya) nggak suka main ini ya, makanya dilempar-pempar terus.”

Baca juga: Sepele, 6 Hal Ini Bisa Sebabkan Anak Mogok Sekolah

Teknik ini membantu mengomunikasikan perasaan dengan cara non-konfrontatif. Tak hanya untuk menjaga komunikasi terbuka, juga memberikan model pengungkapan perasaan baik dari perspektif orangtua.

2. Hindari melarang anak marah

Sering orangtua menanggapi kemarahan anaknya dengan kalimat, ”Kakak sudah besar, nggak boleh begitu!”  Hindari kalimat tersebut dan lebih baik sampaikan, ”Anak besar dan orang dewasa kadang bisa sedih dan marah. Nggak apa-apa, nanti perasaan itu akan hilang.”

Semakin besar seseorang, makin besar pula masalah yang dihadapi. Mengatakan bahwa anak sudah besar tidak boleh marah atau sedih kurang tepat. Kalimat tersebut dapat membuat anak menekan perasaannya dengan cara tidak sehat.

3. Memisahkan emosi dan tindakan

Ketika menghadapi anak melampiaskan amarah dengan memukul, orangtua sering berteriak, ”Jangan memukul!” Ada kalimat lain lebih baik yang orangtua katakan, ”Ibu tahu Adik marah. Tapi Ibu nggak bisa membiarkan Adik memukul orang. Menyakiti orang lain itu salah.”

Kalimat ini merupakan pesan tegas menunjukan bahwa marah tidak apa-apa namun bukan alasan melakukan tindakan kekerasan. Dengan demikian anak belajar memisahkan emosi dan  tindakan sehingga bisa belajar mengontrol emosi.

4. Membantu menyelesaikan persoalan

”Kakak susah banget dikasih tahu!” Rasanya sering kali orangtua mengucapkan kalimat ini. Padahal ada kalimat lain lebih baik dan membuat reda amarah anak. Misalnya, ”Masalah ini susah ya, Kak? Yuk, kita cari solusinya sama-sama.”

Orangtua penting untuk memahami alasan anak tidak mau mendengarkan orangtua. Dengan kalimat di atas menunjukkan bahwa orangtua bukan berhadapan dengan anak namun berada di sisinya untuk membantu menyelesaikan persoalan.

Baca artikel selanjutnya: Anak Ngamuk? Sampaikan 9 Kalimat Ini untuk Meredakan (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com