Membangun Edukasi Negeri lewat Transformasi Digital

Kompas.com - 20/09/2018, 17:55 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Microsoft Indonesia mengadakan seminar transformasi digital untuk dunia pendidikan di Indonesia, bertema "Bersama Membangun Edukasi Negeri" diikuti 300 guru dan pengajar Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas di provinsi Jawa Barat (20/9/2018).

Seminar bertujuan menyosialisasikan perkembangan transformasi digital, kisah guru inspiratif, dan pakar teknologi mengenai transformasi kelas modern, serta mengomunikasikan teknologi dan solusi mampu membantu proses belajar dan mengajar lebih inovatif dan dinamis.

Perwakilan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, serta Persatuan Guru Republik Indonesia turut berpartisipasi dalam seminar ini.

Guru sebagai garda terdepan teknologi

Pada akhir 2017, Disdik Jawa Barat juga mengemukakan visinya untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan aksesibilitas layanan pendidikan yang berkualitas di Jawa Barat dengan meluncurkan 7 (tujuh) program unggulan berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi, termasuk Jabar Smart dan Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan Jarak jauh (Siajar).  

Baca juga: Kemendikbud Telah Siapkan 1.900 Zonasi untuk Tahun Ajaran Mendatang

Seminar ini membahas berbagai inovasi teknologi yang memungkinkan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien, inovatif dan dinamis. Sekolah dan embaga pendidikan yang sudah menggunakan teknologi dapat mengurangi beban kerja administratif guru, sehingga guru dapat memusatkan waktu dan meningkatkan upaya pengajaran mereka dengan lebih efisien.

Haris Izmee, Direktur Utama Microsoft Indonesia menjelaskan, “Pada era digital, para guru juga diminta untuk dapat menyikapi perubahan dengan cerdas serta menjadi garda terdepan dalam penerapan teknologi. Mulai dari cara memperoleh dan merancang bahan ajar yang lebih menarik, kreatif, inovatif, dan yang terpenting adalah bagaimana proses pembelajaran mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman."

Pendidikan berbasis TIK

Haris juga menambahkan, teknologi pada akhirnya dapat dimanfaatkan membantu dalam penyampaian berbagai elemen pembelajaran para siswa dan membawa dampak bagi perkembangan siswa-siswi di Indonesia.

Para ahli dan pakar yang turut memberikan materi dalam sesi diskusi panel memberi pemaparan mengenai kemajuan teknologi dan adopsinya dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ahmad Hadadi, Kepala Disdik Provinsi Jabar menyampaikan, “Misi Pemerintah Jawa Barat adalah meningkatkan mutu, relevansi, dan daya saing Sumber Daya Manusia dalam bidang Pendidikan berbasis TIK."

Menurutnya hal ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan pemerataan sebaran pendidik di Jawa Barat. Ke depannya ia berharap bisa terus berkolaborasi dengan Microsoft untuk mencapai penerapan TIK yang maksimal bagi guru – guru Jawa Barat. 

Teknologi menarik minat siswa di kelas

Dalam seminar ini, Microsoft dan para mitra juga berbagi cara terbaik untuk mengintegrasikan teknologi Microsoft ke dalam ruang kelas mereka. Ada banyak sekolah di dunia yang telah secara cermat mengintegrasi berbagai solusi yang ditawarkan Microsoft seperti Windows, Office 365, OneNote, Skype dan lainnya untuk memungkinkan proses belajar dimana saja dan kapan saja antara siswa dan guru.

Di Indonesia, SMP Muhammadiyah 9, Jakarta dan Springfield School telah berhasil melakukan integrasi ini. Sukirno Sumardi guru SMP Muhammadiyah 9 menjelaskan, “Kendala adaptasi teknologi memang kami alami diawal dan ini merupakan suatu bagian dari proses perubahan. Dengan berjalannya waktu, saya melihat bahwa guru–guru dengan latar belakang non-TI juga memiliki kapasitas ideal dalam mengadopsi teknologi di kelas modern."

Ia  melihat bahwa para siswa pun tidak akan merasa bosan apabila teknologi dimanfaatkan untuk menyampaikan materi dan hal ini tentunya mempermudah cara siswa belajar di kelas.

Awal tahun lalu, Microsoft memperkenalkan program Microsoft Innovative Educator Experts 2017/2018 yang telah mencakup lebih dari 150.000 pendidik di seluruh dunia. Tahun 2018 program ini telah melibatkan 53 guru di Indonesia untuk mengikuti kursus online, berkontribusi menyusun kurikulum, dan terhubung dengan pendidik lain di seluruh dunia.

"Aspek penguasaan teknologi menjadi kunci penentu daya saing revolusi industri 4.0. Misi kami adalah untuk memberdayakan setiap organisasi dan individual di dunia ini untuk mencapai lebih banyak hal, termasuk para pendidik dan peserta didik," tutup Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau