Survei Global: Apakah Anak Masih Didorong untuk Menjadi Guru?

Kompas.com - 20/12/2018, 09:48 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Survei "Global Teacher Status Index 2018" ini dilakukan di 35 negara, termasuk Indonesia, dengan meminta pendapat lebih dari 1.000 orang di setiap negara untuk memberikan pandangan mereka tentang profesi guru.

Survei itu juga menanyakan kepada para orangtua apakah mereka akan mendorong anak-anak mereka untuk bercita-cita menjadi guru. 

Studi terbaru ini dilakukan Varkey Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan meningkatkan pendidikan anak-anak kurang mampu, untuk mengukur bagaimana profesi guru dihormati di seluruh dunia. 

Survei diberikan dengan memberikan skala pada masing-masing pertanyaan: Pasti akan mendorong anak menjadi guru, bisa jadi akan mendorong, mungkin mendorong, hingga mungkin tidak menyarakan hingga sangat tidak menyarankan menjadi guru.

Profesi guru masih menjadi pertimbangan

Orangtua di India, Ghana dan Malaysia adalah 4 negara yang paling banyak dimana para orangtua sangat mendorong anak-anak mereka untuk mengejar karir sebagai guru. 

Anehnya, di AS - di mana gaji guru secara signifikan lebih rendah daripada para profesional yang berpendidikan perguruan tinggi yang sebanding - sejumlah besar orang tua tertarik untuk anak-anak mereka untuk menjadi guru.

Baca juga: 10 Negara yang Sangat Menghormati Profesi Guru, Bagaimana Indonesia?

Indonesia bersama dengan China dan Spanyol juga termasuk menjadi negara dimana para orangtua masih banyak sangat menyarankan anak-anak mereka untuk menjadi guru.

Berikut daftar 10 negara dimana para orangtua sangat menyarankan dan masih menyarankan guru sebagai pilihan profesi:

1. India

2. China

3. Ghana

4. Malaysia

5. Amerika Serikat

6. Chile

7. Taiwan

Halaman Berikutnya
Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau