Masih dalam rangka menciptakan waktu berkualitas dengan anak, setiap bulan, guru dan anak-anak menggelar acara di sekolah. Anak-anak diberi kebebasan untuk berekspresi di depan orang banyak.
Menurut Sri, kegiatan ini untuk menumbuhkan kemandirian dan rasa percaya diri pada anak.
“PAUD kami tidak mengizinkan anak untuk mengikuti lomba. Sebagai gantinya, kami mengadakan event untuk memberikan kesempatan pada anak tampil di atas pentas,” tambah Sri.
Kurikulum PAUD Bintang Bintang berbasis nasional, menggunakan kurikulum 2013 yang dikombinasikan dengan budaya Jawa dan kurikulum lembaga.
“Budaya Jawa diaplikasikan dalam bangunan sekolah kami, yang berupa pendopo joglo, limasan, dan lainnya. Kemudian dimasukan ke dalam pembelajaran dengan dolanan anak tradisional, lagu-lagu, juga ada kelas budaya Jawa yang secara khusus diampu oleh guru yang juga masih keluarga Kraton Jogja,” papar Sri.
PAUD Bintang-Bintang merupakan PAUD Terpadu. Tempat ini menyediakan layanan berupa Kelompok Bermain, Taman Pengasuhan Anak, dan Pendidikan Anak Usia Dini. Ada 60 anak yang belajar di PAUD Bintang-Bintang dan didampingi oleh 14 guru PAUD.
Sejak awal, PAUD ini berusaha membumikan keberagaman. Perbedaan latar belakang ekonomi, agama, dan suku bukan menjadi penghalang kegiatan belajar. PAUD berupaya memfasilitasi kebutuhan masing-masing. Untuk anak muslim misalnya, disediakan guru Islam, demikian juga peserta didik yang beragama Kristen, disediakan guru agama Kristen.
“PAUD kami juga menumbuhkan kesadaran pada anak untuk menerima keberagaman. Sejak awal, kami sudah mendiskusikan hal ini dengan orang tua, jadi tidak ada masalah,” pungkas Sri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.