Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang dan Tantangan Pascasarjana Terapan di Indonesia

Kompas.com - 20/12/2018, 15:32 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Implikasi “terapan” juga menuntut institusi politeknik untuk memastikan semua desain kurikulum memungkinkan hands-on experience yang melahirkan karya dan produk yang responsif dalam menjawab kebutuhan masyarakat seiring cepatnya perubahan pada era disruptif saat ini.

Pascasarjana terapan diarahkan untuk mampu memberikan nilai tambah kompetitif bagi industri, bisnis dan pekerjaan, melalui pemutakhiran teknologi di bidangnya sesuai kaidah-kaidah penerapan teknologi, mampu memberikan alternatif atau inisiatif strategis sebagai solusi bagi dunia usaha dan dunia industri, serta mampu mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan keahliannya dalam bentuk produk.

Jika kita berbicara dalam konteks sinergi antara dunia pendidikan dan industri di developing countries seperti Indonesia, maka perhatian terhadap pertumbuhan dan keberlangsungan program pascasarjana terapan pada institusi politeknik menjadi penting dan mendesak untuk mendapat perhatian dari pemerintah.

3 aspek kebijakan strategis

Diperlukan kebijakan strategis bagi institusi politeknik di Indonesia untuk dapat mengembangan model pendidikan tinggi yang melibatkan tiga aspek; (1) daya saing nasional; (2) otonomi kelembagaan; dan (3) kesehatan organisasi.

Pada aspek daya saing nasional, pemerintah perlu mendukung program pascasarjana terapan di institusi politeknik untuk siap menghadapi globalisasi, mengembangkan kapasitas riset, menetapkan peluang dan titik fokus perguruan tinggi, serta beradaptasi secara dinamis.

Pada aspek otonomi kelembagaan, pemerintah seharusnya memperluas otonomi institusi politeknik dalam hal pengelolaan kelembagaan sehingga mampu menjadikan institusi politeknik sebagai lembaga yang mempunyai “passion” untuk mengejar “vision” dan merealisasikan “mission” perguruan tinggi.

Pada aspek kesehatan organisasi, keberadaan program pascasarjana terapan pada politeknik ‘memaksa’ pemerintah untuk menyiapkan, mendorong dan mendukung kemampuan institusi politeknik dalam mengelola sumber daya manusia, infrastruktur, fasilitas, daya tampung, pendanaan dan penjaminan mutunya dengan baik.

Respon perubahan disrutif global

Bagi institusi politeknik, keberadaan program pascasarjana terapan menjadi suatu tantangan besar untuk meredefinisi arah dan tujuan politeknik ke depan.

Kampus harus mampu merumuskan dan mengoptimalkan tata kelola organisasi secara internal, meliputi struktur organisasi, arah pengembangan institusi, model pendidikan dan desain kurikulum, manajemen sumber daya, perencanaan infrastruktur, standar pembiayaan, standar kesejahteraan, hingga pengelolaan sarana prasarana.

Program pascasarjana terapan di institusi politeknik juga harus menaruh perhatian yang lebih tinggi pada penelitian sebagai bagian tidak terpisahkan dari improvisasi pendidikan.

Pengembangan institusi secara terus menerus juga mendesak bagi program pascasarjana terapan di institusi politeknik.

Terutama karena politeknik perlu semakin peka dan fleksibel dalam membuka wacana pergeseran competitive advantages menuju cooperative advantages, kontekstualisasi market-driven menuju user-creation, cermat dalam mempertimbangkan intangible value-added daripada sekedar tangible profit.

Tidak kalah penting, keberadaan program pascasarjana terapan akan menantang kesiapan institusi politeknik untuk mengubah orientasi dan budaya kerja, mindset dan pola aktivitas dari seluruh civitas akademika di dalamnya, agar senantiasa relevan dan mampu merespon perubahan global di era disruptif saat ini.

Penulis: Ali Ridho Barakbah, Dosen dan Pengelola Program Pascasarjana Terapan, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com