Kemenaker dan BPPT Bentuk Komunitas Robotik Pertama di Indonesia

Kompas.com - 10/01/2019, 13:17 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meresmikan pembentukan Komunitas Masyarakat Robotika Indonesia (MRI) pada Rabu (9/1/2019) di Bogor.

Komunitas ini dibentuk untuk menjadi wadah organisasi yang menjadi standar perkembangan dunia teknologi robotika.

"Kami menginginkan nantinya wadah pertukaran ide, pertukaran ilmu antara beberapa pihak seperti, pemerintah, akademisi, para industriawan, pengusaha, dan lainnya," Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) BPPT, Arya Rezavidi saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (10/1/2019).

Arya juga mengatakan, setelah diresmikan, Komunitas MRI akan menggelar musyawarah nasional dalam waktu dekat. Ini dilakukan agar komunitas ini bisa menjadi organisasi resmi dan didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM.

Menurut Arya, dibentuknya Komunitas MRI ini karena pemerintah sudah mencanangkan kesiapan masuk industri 4.0.

Baca juga: Tantangan Orang Muda dan Pendidikan Era Industri 4.0 di ASEAN

Industri 4.0 merupakan industri yang bergerak di bidang teknologi modern seperti cyber security, cloud computing, big data analytics, artificial inteligence, digital business, robotics, programming, dan lainnya.

"Memang komunitas robot sudah ada di Indonesia, tapi terbatas hanya untuk robot untuk entertain dan pendidikan," ujar Arya.

"Tapi suatu saat penggunaan robot akan masuk ke ranah industri, nah untuk industri ini agar hati-hati jangan sampai malah nanti bersaing dengan tenaga kerja manusia," kata dia.

Selain itu, BPPT juga mengundang Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri untuk memaparkan persiapan apa saja yang perlu dilakukan dalam menyambut industri 4.0.

Menurut Hanif, ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh robot dan hanya bisa dilakukan oleh manusia.

Untuk itu, Hanif menyarankan agar manusia memperkuat diri baik dari sisi hard skill maupun soft skill.

Selain karakter, hal yang membuat manusia unggul dari robot adalah responsif terhadap perubahan.

Untuk itu, ia meminta perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi dan informasi jangan dilihat sebagai tantangan semata, tetapi juga peluang bagi Indonesia. 

Dalam survei Organisasi Buruh Internasional, Hanif mengungkapkan bahwa sebanyak 58 persen jenis pekerjaan yang ada saat ini akan hilang di masa depan.

"Kami mempersiapkan regulasi-regulasi ke depan, ambil inisiatif untuk kepentingan kita, perlu mendidik kepada anak-anak sejak dini," ujar Arya.

"jadi jangan sampai mereka tersingkirkan, pemerintah wajib memberikan re-skilling," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau