KOMPAS.com - Global Talent Competitiveness Index (GTCI) telah merilis hasil riset terbaru mereka tentang pemeringkatan kemampuan daya saing global negara-negara yang ada di dunia.
Tahun 2019, laporan GTCI berfokus pada daya saing global khususnya bidang kewirausahaan terutama bagaimana entrepreneurship ini didorong, dipelihara dan dikembangkan di seluruh dunia dan bagaimana hal ini memengaruhi daya saing relatif dari berbagai negara.
Laporan yang dirilis oleh INSEAS ini lebih lanjut menunjukkan 2 kesimpulan utama yakni:
· Negara dan kota dengan peringkat tertinggi cenderung paling terbuka terhadap pengembangan bakat wirausaha.
· Digitalisasi dan globalisasi meningkatkan peran bakat kewirausahaan.
Tidak main-main, GTCI menggunakan banyak indikator obyektif dalam melakukan pemeringkatan ini mulai dari pendapat perkapita, infrastruktur teknologi komputer informasi, tingkat korupsi, isu jender dan lingkungan, tingkat toleransi, stabilitas politik hingga hubungan antara pemerintah dan dunia bisnis, serta banyak lainnya.
Baca juga: Menggedor Potensi Wirausaha Generasi Milenial
Indikator pendidikan turut menjadi indikator penting dalam penentuan tingkat kompetisi wirausaha global ini.
Beberapa aspek bidang menjadi pendidikan yang dijadikan skor penilaian di antaranya: pendidikan formal, pendidikan vokasi, literasi baca-tulis-hitung, peringkat internasional universitas, jurnal ilmiah, mahasiswa internasional, relevansi pendidikan dengan dunia bisnis, jumlah lulusan teknisi dan peneliti, hingga jumlah hasil riset dan jurnal ilmiah.
Berdasarkan indikator tersebut, GTCI menyusun peringkat negara-negara dengan tingkat kompetisi global wirausaha terbaik.
1. Swiss dengan skor 81,82
2. Singapura dengan skor 77,27
3. Amerika Serikat dengan skor 76,67
4. Norwegia dengan skor 74,67
5. Denmark dengan skor 73,85
6. Finlandia dengan skor 73,78