KOMPAS.com - Memasuki dies natalis ke-3, Universitas Pertamina mempersiapkan diri lepas landas mewujudkan misi menjadi unversitas kelas dunia. Mencapai hal itu, Universitas Pertamina membangun strategi mewujudkan dirinya sebagai research university dan entrepreneurial university.
Isu besar revitalisasi perguruan tinggi menjadi tema utama perayaan dies natalis ke-3 Universitas Pertamina yang diadakan pada 1 Februari 2019 di Gedung Wanita Parta Pertamina, Jakarta.
"Selama 3 tahun terakhir Universitas Pertamina telah melakukan pembangunan infrastruktur, perbaikan kualitas pendidikan dan juga membangun kerjasama dengan banyak stake holder. Kini saatnya Universitas Pertamina tinggal landas mewujudkan visi menjadi world class univerisity," kata Rektor Universitas Pertamina Prof. Akhmaloka.
Sebelumnya, dalam orasi ilmiah Ketua SKK Migas yang diwakili Sekretaris SKK Migas Arief Setiawan Handoko, Dwi Soetjipto menyampaikan salah satu tantangan dalam mewujudkan kadaulatan energi nasional adalah melalui peningkatan SDM yang profesional di sektor migas.
Baca juga: 5 PTN Indonesia Masuk Daftar Universitas Terbaik di Negara Berkembang
"Universitas Pertamina yang dibangun dengan visi besar sebagai backbone dalam mendukung kinerja PT Pertamina menjadi mitra dalam mewujudkan kedaulatan energi dan penguasaan teknologi," tegas Dwi.
Terkait hal itu, Prof. Akhmaloka dalam sambutan menyampaikan Universitas Pertamina sebagai perguruan tinggi memiliki peran strategis membawa dampak besar bagi kemajuan bangsa dalam persaingan global.
"Tantangan baru dihadapi oleh perguruan tinggi manca negara, termasuk Universitas Pertamina adalah bagaimana memberikan kontribusi dalam menjawab masalah persaingan ekonomi global," jelas Rektor.
Salah satu upaya dilakukan adalah melakukan tranformasi menjadi perguruan tinggi generasi ke-4 yang disebut entrepreneurial university.
Prof. Akhmaloka menjelaskan, "Elemen pokok gagasan entrepreneurial university adalah pergeseran kegiatan penelitian berbasis individual menjadi berbasis kolektif dengan tujuan yang awalnya individual menjadi untuk kepentingan yang lebih luas di luar perguruan tinggi."
Ia menambahkan, hal ini sebenarnya telah tergambar dalam Tridharma Perguruan Tinggi di mana salah satu tuntutannya adalah perguruan tinggi harus bisa memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Untuk menghasilkan lulusan yang mampu memberi dampak nyata kepada masyarakat, link and match atau harmonisasi antara pendidikan tinggi dan dunia industri menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindari.
Kepada Kompas.com, Prof. Akhmaloka menjelaskan, "Universitas Pertamina memiliki kedekatan dengan banyak industri. Kedekatan ini membuat Universitas Pertamina dapat melakukan banyak kolaborasi dengan dunia industri."
Bila ada masalah-masalah terkait dengan riset baik di Pertamina maupun anak perusahaan maka Universitas Pertamina menjadi mitra untuk melakukan penelitian dalam menemukan solusi.
"Kolaborasi ini menjadikan membuat Universitas Pertamina dapat menghasilkan 'sarjana plus' di mana para lulusan tidak hanya lulus secara akademis namun juga mendapatkan training-training lebih sehingga lulusannya memiliki kompetensi secara profesional," jelas Rektor.
Dalam acara dies natalis ke-3 ini Universitas Pertamina juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan berprestasi serta melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa mitra strategis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.