Di "London Book Fair", Indonesia Usung Tema "17 Ribu Pulau Imajinasi"

Kompas.com - 08/03/2019, 20:50 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam ajang "London Book Fair 2019" di Olympia, Kensington, London (12-14/3/2019) delegasi Indonesia yang dibentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan menampilkan 450 judul buku untuk mengisi gerai Indonesia.

Dalam anjungan seluas total 600 meter persegi, Bekraf tak hanya menampilkan subsektor penerbitan tetapi juga subsektor lainnya seperti kuliner, fashion, film, seni pertunjukan, komik, eksibisi arsitektur dan desain grafis, ilustrasi, boardgames, serta animasi digital.

Panitia telah merancang total 120 acara yang berlangsung tidak hanya di Olympia, tetapi jugadi berbagai lokasi di seluruh kota London.

Informasi ini disampaikan Laura Bangun Prinsloo, Ketua Harian Panitia Pelaksana Kegiatan Indonesia Market Focus untuk London Book Fair 2019 dalam temu media di Jakarta (5/3/2019).

Baca juga: 12 Penulis Perkenalkan Literasi Indonesia di London Book Fair 2019

Turut hadir dalam acara Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif), Moazzam Malik (Duta Besar Negara Inggris untuk Indonesia, Asean, dan Timor Leste), serta Paul Smith (Country Director of the British Council Indonesia).

Penyedia konten utama dunia

Dalam ajang tersebut, Indonesia akan mengusung tema “17,000 Islands of Imagination”.  

"Sebagai negara terbesar keempat di dunia, dengan sejumlah besar orang muda dan kreatif,
kami ingin Indonesia mengambil tempat yang layak di antara penyedia konten utama dunia," ujar Laura.

Laura menambahkan, "Indonesia adalah negara kepulauan dengan kekayaan budaya dan intelektual yang luar biasa. Kami mengajak semua orang untuk menemukan 17.000 Pulau Imajinasi di Indonesia.”

Duta Besar Moazzam Malik menyampaikan "London Book Fair 2019" menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan budaya, seni dan sastranya kepada dunia.

"Saya sangat senang bahwa LBF kali ini diadakan bertepatan dengan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Inggris dan Indonesia.  Saya berharap hubungan Inggris-Indonesia dapat terus ditingkatkan melalui kerjasama yang saling menguntungkan dan memajukan."

Ia juga berharap penulis Indonesia dapat terus meningkatkan kreativitasnya di kancah dunia.

Penyumbang ke-5 terbesar

Dalam kesempatan sama Kepala Bekraf Triawan Munaf menyampaikan, "Dengan memimpin acara 'Indonesia Market Focus Country' di London Book Fair 2019 ini, Bekraf memperkenalkan tidak hanya kekayaan konten yang ditampilkan buku-buku Indonesia namun juga subsektor terkait lainnya.“

Ia menjelaskan sektor penerbitan menjadi penyumbang ke-5 terbesar untuk GDP setelah kuliner (41,69 persen), fashion (18,15 persen), Kerajinan (15,70 persen), dan Televisi Radio Broadcasting (7,78 persen).

"Penerbitan sendiri menyumbang 6,29 persen. Sebagai salah satu subsektor industri kreatif yang masuk dalam pendukungan Bekraf, dukungan pada industri penerbitan diwujudkan melalui fasilitasi keikutsertaan Indonesia di ajang pameran buku tingkat internasional," ujar Triawan.

Dukungan pemajuan sektor penerbitan Indonesia juga disampaikan Direktur British Council untuk Indonesia Paul Smith. "Kami sangat semangat untuk menyebarkan kesusastraan dan cerita dari Indonesia dengan publik di Inggris melalui program ini," ujar Paul.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau