Educated, Kisah Nyata Doktor yang Semasa Kecilnya Tak Pernah Sekolah

Kompas.com - 27/04/2019, 08:02 WIB
Auzi Amazia Domasti,
M Latief

Tim Redaksi

Di tengah-tengah menulis disertasi untuk doktoralnya, Tara pun hampir gagal. Fasilitas konseling pun membantunya agar dapat mengeluarkan perasaannya.

Beruntung, semenjak kuliah Tara pun mulai lebih terbuka dengan lingkungan baru dan memiliki teman yang mau membantunya.

Kebebasan berpikir

Harga yang Tara dapatkan dari kebebasan berpikir setelah mengenyam pendidikan yang layak cukup mahal. Pada ujung cerita, dia harus mengorbankan hubungannya dengan keluarganya.

Tara sempat bercerita pada ibunya kalau salah satu kakaknya pernah beberapa kali mengasarinya dengan menjambak rambut, mencemplungkan wajahnya ke toilet dan mengancamnya dengan pisau. Sayangnya, orangtuanya tidak percaya.

Kakak perempuannya yang ia beritahu pun jadi berkhianat dan tidak mempercai Tara yang mengatakan kejujuran. Akhirnya, dia dianggap sesat dan tidak mengatakan kebenaran.

"Saya tumbuh berpikir ke arah yang semakin mainstream, sementara keluarga saya (kecuali tiga kakaknya) semakin radikal,” ucap Tara dalam wawancaranya di Ellen Show.

Pada akhir buku, Tara menyatakan kalau perjalanan dirinya bisa dinilai orang sebagai transformasi, metamorfosis, atau pengkhianatan. Namun, menurut Tara, apa yang telah ia alami merupakan sebuah privilege karena bisa membentuk dirinya melalui pendidikan.

Educated menjadi buku yang mewakili banyak orang yang berpikir bahwa pendidikan bisa mendobrak sudut pandang yang sebelumnya sudah dipahami.

Tara, yang tadinya tidak banyak tidak apa-apa dan salah paham akan sejarah, kini sudah bergelar PhD dalam bidang sejarah dan politik.

Intinya, buku ini memperlihatkan kalau pendidikan menyajikan pilihan untuk seseorang, mampu membuat diri menentukan keputusan akan menjadi pribadi seperti apa.

Educated, sebagai kisah nyata dari Tara Westover, juga telah menjadi buku yang masuk dalam New York Times Bestseller.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau