Selain itu, pendidikan sebagai pondasi dasar pembangunan ibu kota baru maupun kota-kota komersial di Indonesia juga menjadi catatan penting diberikan dalam forum diskusi tersebut.
"Pendidikan nantinya harus disesuaikan dengan kekuatan setiap kota atau daerah. Pendidikan Papua atau Maluku jangan disamakan dengan Jakarta. Pendidikan ini nantinya akan menumbuhkan ekonomi. Ibu kota pemerintahan maupun ibu kota komersial setiap daerah nanti akan tumbuh," jelas S.D. Darmono.
Melihat unsur efisiensi, ia mendorong agar pemindahan ibu kota pemerintah tetap dilakukan di Pulau Jawa dengan melihat kesiapan infrastruktur, misalnya Yogyakarta sebagai alternatifnya.
"Kalau harus membangun ibu kota baru apalagi di luar Jawa itu sangat mahal sekali dan belum tentu satu periode pemerintahan selesai. Belum lagi kesiapan pejabat pemerintahan kita jika harus pindah bersama dengan keluarga ke luar Jawa," ujarnya.
Oleh karena itu, sebagai pendiri President University S.D. Darmono selalu mengingatkan lulusan President University untuk kembali membangun daerah asal masing-masing.
"Silahkan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya ke Amerika, Jepang, Singapura atau Jakarta. Tapi setelah mendapatkan teknologi, kapital dan jaringan kembali ke daerah masing-masing untuk membangun daerahnya," kata S.D. Darmono.
Lewat cara ini, di manapun ibu kota pemerintah nantinya, diharapkan akan lahir banyak ibu kota komersial di Indonesia yang menjadikan Indonesia kekuatan baru di kancah persaingan ekonomi dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.