Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

Apa yang Bisa Dilakukan Para Intelektual Pasca-pilres?

Kompas.com - 26/05/2019, 22:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Belajar tuntas maksudnya sampai punya track record yang diakui dunia. Belajarlah sampai tuntas dengan menjadi postdoctoral researcher di universitas atau peneliti penuh waktu di lembaga penelitian atau sosial.

Dengan begitu, dalam waktu dekat Indonesia dapat memiliki orang-orang berkaliber dunia dan tidak perlu mengimpor tenaga ahli atau konsultan asing dari negara-negara maju.

Kedua, terlibatlah aktif mengawal kebijakan. Intelektual muda yang sudah terbekali skill riset dan pemikiran kritis selama studinya harus terlibat aktif dalam mengawal kebijakan, entah itu sebagai staf ahli, mitra konsultan pemerintah, kritikus lepas, atau bahkan terjun dalam politik praktis di parlemen.

Lebih dari itu, para alumni dari kampus luar negeri tentu pulang ke Indonesia tidak hanya dengan ijazah dan nilai yang baik, tetapi juga sejuta pengalaman dan pengamatan best practice dari negara tempat studinya baik itu dari interaksinya dengan teman dan dosen, maupun proses belajar di kegiatan/organisasi luar kampus.

Terakhir, tanamkan pola pikir bertumbuh (growth mindset). Saat generasi muda milennial menggaungkan jargon tujuan dan arti hidup (purpose) di atas gaji (paycheck), sebagian anak muda akan melewati fase adaptasi saat memulai keluarga baru dan mengusahakan kemapanan.

Namun, napas idealis tidak seharusnya padam oleh kesibukan domestik. Alokasikan waktu untuk mencicil portfolio kebaikan dan mengembangkan keahlian kita di balik layar di sela-sela kesibukan bekerja supaya dapur ngepul.

Pada waktunya nanti, pada 2024 atau setelahnya, intelektual-intelektual muda Indonesia akan punya setumpuk portfolio kebaikan, pengalaman dan keahlian yang terasah, wawasan yang solid tentang esensi bernegara serta tujuan pembangunan Indonesia--menjadi bangsa yang mandiri--dan kemudian memberi warna pada peta politik, ekonomi, dan budaya negeri sendiri.

Bening Tirta Muhammad
Peneliti doktoral di Energy Research Institute @ NTU, Nanyang Technological University, Singapura, menyelesaikan studi Master di The University of Manchester, Inggris, dengan Beasiswa LPDP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com